dc.description.abstract | RINGKASAN
Uji Efektivitas Protein Isolat Biji Melinjo (
Gnetum gnemon Linn.) sebagai
Hepatoprotektor terhadap Radikal Bebas dalam Mencegah Peningkatan
Kadar SGOT dan SGPT Tikus Wistar Yang Diinduksi CCl
; Ika Kusuma
Wardhani: 102010101027; 48 halaman; Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
Hati merupakan organ yang memiliki peran besar dalam tubuh yaitu
sebagai pusat metabolisme, tempat utama untuk aktivitas sintesis, katabolik, dan
detoksifikasi. Kerusakan hati dapat disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa,
alkohol, obat-obatan, dan bahan kimia. Bahan kimia yang dapat merusak hati
salah satunya yaitu karbon tetraklorida (CCl
viii
4
). CCl
digunakan sebagai model
induktor terjadinya kerusakan hati akibat radikal bebas yang ditandai dengan
peningkatan kadar SGOT dan SGPT. Dalam proses perlindungan hati yang
disebabkan oleh radikal bebas diperlukan suatu proteksi berupa antioksidan. Salah
satu tanaman yang memiliki aktivitas antioksidan secara
in vitro adalah Biji
Melinjo (Gnetum gnemon L.) terutama protein isolat biji melinjo dengan nilai
IC50 DPPH 27,03 µg/ml dan nilai IC50 ABTS 9,01 µg/ml.
4
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek protein isolat biji
melinjo (Gg-PI) dalam mencegah peningkatan kadar SGOT dan SGPT tikus
wistar yang diinduksi CCl
. Jenis penelitian yang digunakan adalah true
experimental laboratories
. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test
Only Control Group Design
. Pemilihan sampel dilakukan dengan cara simple
random sampling
dan sampel yang digunakan adalah tikus wistar jantan, umur 2-3
bulan, berat badan 170-250 gram, dan kondisi fisik sehat. Terdapat enam
kelompok perlakuan, yaitu kelompok K diberikan aquades selama 7 hari;
kelompok K (-) diberikan aquades selama 7 hari dan diberi CCl
4
1,5 ml/kgBB
secara peroral pada hari ke-7; kelompok K (+) diberikan Sigma-Aldrich
4
4
®
yang
mengandung L-Glutathion reduced minimum 99% dosis 10 mg/kgBB selama
mnm
7 hari dan diberi CCl
1,5 ml/kgBb secara peroral pada hari ke-7; kelompok P1,
P2, dan P3 masing-masing diberikan protein Gg-PI dengan dosis 10, 20, dan 30
mg/kgBB selama 7 hari dan pada hari ke-7 diberikaan CCl
4
1,5ml/kgBB. Masingmasing
kelompok
terdiri
dari 4 ekor tikus dengan total sampel 24 tikus. Sampel
darah diambil pada hari ke-8 dan diukur kadar enzim SGOT dan SGPT.
Kemudian data dianalisis dengan menggunakan
Kruskal Wallis dilanjutkan
dengan uji Mann Whitney. | en_US |