Show simple item record

dc.contributor.authorAhmad Hadi Suroso
dc.date.accessioned2013-12-03T05:43:47Z
dc.date.available2013-12-03T05:43:47Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM070110201085
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2900
dc.description.abstractAnalisis gender yang dilakukan pada novel Scarlet Letter Karya Nathaniel Hawthorne menggunakan pendekatan feminisme radikal merupakan analisis yang bertujuan mengupas kehidupan masyarakat yang masih mendiskriminasikan gender. Dalam novel tersebut kedudukan wanita dianggap berada di bawah laki-laki dengan mengangkat masalah-masalah feminisme, kebudayaan, agama, serta perjuangan tokoh utama Hester Prynne dalam memperjuangkan hak-haknya yang dikemas dalam uraian cinta kasih antar insan manusia, yang berupa kisah cinta terlarang. Dengan adanya tokoh pembawa ideologi feminisme dalam novel tersebut maka analisis yang dilakukan dalam novel tersebut menerapkan teori kritik sastra feminisme radikal. Penelitian ini difokuskan untuk menjawab rumusan masalah yaitu, 1) Bagaimana keterkaitan unsur-unsur yang terdapat dalam novel Scarlet Letter karya Nathaniel Hawthorne yang meliputi tema, tokoh dan perwatakan, konflik, serta latar? 2) Bagaimanakah analisis feminisme radikal yang terdapat dalam novel Scarlet letter karya Nathaniel Hawthorne? Tujuan penelitian yaitu: 1) mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur yang terdapat dalam novel Scarlet Letter karya Nathaniel Hawthorne yang meliputi judul, tema, tokoh dan perwatakan, konflik, serta latar; 2) Mendiskripsikan analisis feminisme radikal yang terdapat dalam novel Scarlet Letter karya Nathaniel Hawthorne. Kajian teori yang mendasari permasalahan dalam penelitian ini dilakukan secara struktural yang meliputi: judul, tema, tokoh dan perwatakan, konflik. serta latar. Pragmatik meliputi: Diskriminasi Gender Terhadap Perempuan dan Perjuangan perempuan. Sedangkan metode yang digunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun langkah-langkah metode kualitatif deskriptif dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) vii mencari data dengan cara membaca dan memahami novel, 2) mengklasifikasikan data yang terkait dengan unsur struktural dan pragrnatik yang berupa feminisme radikal 3) menganalisis data dengan menggunakan pendekatan struktural dan pragmatik, 4) menarik kesimpulan atau manfaat dari analisis tersebut. Hasil analisis dari penelitian ini adalah judul, pertama, tema mayor dalam novel tersebut adalah seorang perempuan yang menjadi korban kejamnya sanksi sosial dalam struktur masyarakat puritan yang hipokrit, sedangkan tema minornya adalah Seorang Dokter yang berusaha menyembuhkan pasiennya, Seorang anak yang peka terhadap sesuatu yang tidak baik dari pada orang dewasa. kedua, tokoh utama dalam novel Scarlet Letter karya Nathaniel Hawthorne adalah Hester Prynne yang mempunyai watak datar. Sedangkan tokoh bawahannya adalah Arthur Dimmesdale mempunyai watak datar, Dr. Roger Chillingworth mempunyai watak bulat, Pearl mempunyai watak datar, dan Gubernur Bellingham mempunyai watak datar. Keempat tokoh bawahan tersebut sangat mendukung keberadaan tokoh utama. ketiga, latar yang terdapat dalam novel Scarlet Letter karya Nathaniel Hawthorne meliputi latar tempat, latar waktu. dan latar sosial. Latar tempat dalam novel tersebut meliputi lapangan. penjara lane, pondok kecil, rumah gubernur, gedung pertemuan, pantai dan tepi sungai. Latar waktu meliputi pagi hari, sore hari dan malam hari. Latar sosialnya adalah kehidupan sosial masyarakat kota Boston. keempat, konflik dalam novel Scarlet Letter karya Nathaniel Hawthorne yaitu konflik fisik dan konflik batin. Konflik fisik terdiri dari konflik yang terjadi antara manusia yang satu dengan yang lain, konflik yang terjadi antara manusia dengan masyarakat. Konflik batin terdiri atas konflik yang terjadi antara manusia dan kata hatinya, konflik yang terjadi antara ide dengan ide. kelima, analisis feminisme radikal dalam novel Scarlet Letter karya Nathaniel Hawthorne terdiri atas diskriminasi gender terhadap perempuan meliputi: kekerasan terhadap perempuan (kekerasan fisik dan kekerasan psikis), objek penghinaan, pengucilan dari masyarakat, dan perjuanagan perempuan. viii Berdasarkan penelitian ini penulis menyimpulkan bahwa diskriminasi gender dalam memutuskan sanksi sosial membuat perempuan melakukan perjuangan untuk menyamakan kedudukannya dengan laki-laki. Walaupun perempuan itu disiksa dan dikucilkan dari masyarakat, ia tetap diam dengan melanjutkan hidupnya. Dengan sifat diam tersebut, membuat pihak laki-laki yang tidak dijatuhi sanksi menjadi sakitsakitan dan merasa berdosa. Akhirnya pihak laki-laki tersebut mengungkap sendiri perbuatan dosanya di depan semua orang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070110201085;
dc.subjectANALISIS GENDER, NOVEL SCARLET LETTERen_US
dc.titleANALISIS GENDER NOVEL SCARLET LETTER KARYA NATHANIEL HAWTHORNE: SUATU PENDEKATAN FENIMISME RADIKALen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record