PENGARUH PERBEDAAN WAKTU PEMBERIAN METANOL 50% PER ORAL TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN RETINA MENCIT BERDASARKAN GAMBARAN HISTOPATOLOGI
Abstract
RINGKASAN
Pengaruh Perbedaan Waktu Pemberian Metanol 50% per oral Terhadap
Tingkat Kerusakan Retina Mencit Berdasarkan Gambaran Histopatologi;
Diki Dzikrillah Danar Sumantri, 092010101038; 2013: 60 halaman; Fakultas
Kedokteran Universitas Jember.
Keracunan alkohol merupakan akibat dari ketidaktahuan masyarakat akan
dampak dari mencampur bermacam-macam zat kedalam minuman keras terutama
yang telah menimbulkan korban adalah zat metanol. Sejarahnya alkohol
merupakan minuman yang cukup aman di konsumsi hingga suatu saat orang
mencoba memasukkan berbagai macam zat ke alkohol untuk menimbulkan rasa
tersendiri. Efek dari mengkonsumsi metanol diantaranya hilangnya penglihatan
dan asidosis metabolik. Bila mengkonsumsi berlebih bahkan menyebabkan
kematian. Metanol bagi tubuh sebenarnya t idak berefek namun hasil konversi dari
metanol, yaitu asam format, yang menurut penelit ian merupakan zat yang
bertanggung jawab atas gejala pada keracunan metanol. Asam format terbentuk
dari metabolisme formaldehid yang berikatan dengan aldehid dehidrogenase,
dimana formaldehid terbentuk dari proses oksidasi metanol dengan enzim alkohol
dehidrogenase. Asam format secara lambat akan diubah oleh asam folat menjadi
air dan karbondioksida sehingga akumulasi ke dalam tubuh lebih cepat daripada
konversi tersebut.
Penelit ian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian metanol
per oral dengan jam pemberian bertingkat terhadap gambaran histopatologi ret ina
mencit. Jenis penelit ian ini adalah true experimental laboratories dengan desain
Post Test Only Control Group Design. Setelah data terkumpul dilakukan editing,
coding, dan entry untuk kemudian dilakukan analisis data secara analit ik.
Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan program komputer Statistic
Program Social Servis (SPSS) 20. Uji yang digunakan yaitu uji one way Anova
untuk menganalisis perbedaan kerusakan sel ret ina antar kelompok. Setelah itu
viii
dilanjutkan dengan uji Post Hoc untuk menilai perbedaan tiap masing-masing
kelompok.
Pemilihan subjek penelit ian untuk pengelompokan dan pemberian
perlakuan menggunakan simple random sampling dengan 1 kelompok kontrol
negatif (pemberian pelet + aquadest) serta 3 kelompok perlakuan, yaitu perlakuan
1 (perlakuan 6 jam 7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pelet), perlakuan
2 (perlakuan 12 jam 7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan pelet), dan
perlakuan 3 (perlakuan 24 jam 7gr/kgBB metanol 50% peroral, aquades dan
pelet).
Berdasarkan penelit ian ini perbedaan waktu pemberian metanol terbukti
berpengaruh terhadap kerusakan retina mencit dalam gambaran histopatologi,
yaitu terlihat pada skor rerata tingkat kerusakan ret ina mencit yang menurun
semakin lama terpapar dengan metanol. Data yang diperoleh Sesuai hasil uji one
way Anova, diperoleh nilai significancy 0,000 (Sig. < 0,05) yang berarti terdapat
perbedaan penilaian histopatologi kerusakan retina pada 4 kelompok, yaitu 1
kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan (tolak H
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]