DAYA ANTIBAKTERI DEKOKTA KULIT BUAH DELIMA PUTIH (Granati fructus cortex) TERHADAP Streptococcus mutans
Abstract
Pada penelitian ini menggunakan kulit buah delima yang secara empiris telah
banyak digunakan oleh masyarakat. Tanaman delima putih cukup unik karena semua
bagian tumbuhan ini mempunyai komposisi kimia antara lain flavonoid, alkaloid,
tanin yang bersifat sebagai bahan antimikroba. Penelitian terdahulu menyatakan
bahwa ekstrak kulit buah delima putih bersifat antibakteri. Tidak menutup
kemungkinan bahwa dekokta kulit buah delima putih bersifat antibakteri. Salah satu
jenis bakteri dalam rongga mulut adalah Streptococcus mutans (S.mutans).
Permasalahan yang dapat dirumuskan dari latar belakang tersebut yaitu
apakah dekokta kulit buah delima putih memiliki daya antibakteri terhadap S.mutans
dan berapakah konsentrasi efektif dekokta kulit buah delima putih sebagai antibakteri
terhadap S.mutans? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dekokta kulit
buah delima putih memiliki daya antibakteri terhadap S.mutans dan konsentrasi
efektif dekokta kulit buah delima putih sebagai antibakteri terhadap S.mutans.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan
rancangan the post test only control group design. Sampel dibuat dengan
menggunakan metode dekokta. Cara pembuatan larutan dekokta yaitu kulit buah
delima putih yang kering digiling dan diayak menggunakan saringan mesh 60 yang
berarti menghasilkan maksimal 250 mikron (ø 0,25mm) butiran serbuk. Serbuk
kering ditimbang sebanyak 10 gram, dimasukkan kedalam tabung elenmeyer lalu
ditambahkan akuades steril 100 ml dan akuades ekstra 20 ml. Campuran tersebut
dimasukkan kedalam penangas air selama 30 menit terhitung mulai temperatur 90oC.
Kemudian larutan dekokta disaring menggunakan kertas saring sampai habis. Hasil
viii
penyaringan ditambahkan akuades hingga volume akhir 100 ml. Larutan tersebut
dinamakan dengan dekokta konsentrasi 100%. Selanjutnya dibuat 7 konsentrasi
menggunakan metode pengenceran seri sampai dengan konsentrasi 1,56%. Setiap
konsentrasi larutan dekokta ditambahkan 1ml media BHI-B dan suspensi 0,1 ml
kemudian diinkubasi dengan anaerobic jar selama 24 jam pada temperatur 37oC.
Setelah 24 jam dilakukan penanaman pada cawan petri yang diberi media BHI-A dan
suspensi sebanyak 0,1 ml dan diratakan menggunakan spreader, selanjutnya
diinkubasi dengan anaerobic jar selama 48 jam pada temperatur 37oC.
Hasil pengamatan menunjukkan pada konsentrasi 100% sampai 6,25% terjadi
kenaikan rerata koloni S.mutans dan pada konsentrasi 3,13% terjadi sedikit
penurunan rerata koloni. Selanjutnya pada konsentrasi 1,56% terjadi kenaikan jumlah
koloni S.mutans.
Kesimpulannya adalah dekokta kulit buat delima putih memiliki daya
antibakteri terhadap S.mutans. Konsentrasi dekokta kulit buah delima putih yang
efektif sebagai antibakteri yaitu 100%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]