MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS V SD NEGERI 5 GAMBIRONO MELALUI METODE DISKUSI MODEL JIGSAW TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Abstract
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Menulis merupakan
suatu kegiatan penurunan bahasa lisan ke bahasa tulis sehingga menulis merupakan
kegiatan yang kompleks. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SDN Gambirono
05 diketahui bahwa, nilai menulis siswa mayoritas mendapat nilai 50. Hal ini
disebabkan karena pembelajaran yang diberikan oleh guru monoton. Oleh karena itu,
metode pembelajaran yang disajikan perlu dibenahi. Metode yang dipilih untuk
membenahi masalah yang ada adalah metode diskusi model Jigsaw.
Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini. Rumusan masalah
tersebut adalah: (1) bagaimanakah proses pembelajaran menulis karangan narasi
ekspositoris siswa kelas V SDN Gambirono 05 melalui metode diskusi model Jigsaw
pada pelajaran bahasa Indonesia tahun pelajaran 2012-2013, dan (2) bagaimanakah
hasil belajar menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas V SDN Gambirono 05
melalui metode diskusi model Jigsaw pada pelajaran bahasa Indonesia tahun
pelajaran 2012-2013.
Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah: (1) untuk mengkaji dan
mengetahui proses pembelajaran menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas V
SD Negeri Gambirono 05 dengan menggunakan metode diskusi model Jigsaw; (2)
untuk mengetahui hasil belajar menulis karangan narasi ekspositoris siswa kelas V
SD Negeri Gambirono 05 setelah melalui metode diskusi model Jigsaw.
Pengambilan data dilaksanakan di SD Negeri Gambirono 05 mulai tanggal 15
Mei 2013 sampai 22 Mei 2013. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa
viii
kelas V. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas menggunakan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara,
tes, observasi. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus. Pada siklus I, ketuntasan belajar
siswa mencapai 65,7 % dan pada silkus II ketuntasan belajar siswa secara klasikal
mencapai 84,2 %.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) proses
pembelajaran metode diskusi model Jigsaw di kelas V SD Negeri Gambirono 05
berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini dapat ditujukan
pada kegiatan-kegiatan pada siklus I dan siklus II. (2) Pada penerapan pembelajaran
metode diskusi di kelas V SD Negeri Gambirono 05 diperoleh prosentase ketuntasan
belajar secara klasikal sebesar 65,7% pada siklus I dan prosentase ketuntasan belajar
secara klasikal sebesar 84,2 % pada siklus II. Hal ini menunjukan dengan
pembelajaran metode diskusi terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke
siklus II sebesar 18,5.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa metode diskusi model
Jigsaw mempengaruhi hasil belajar siswa hal tersebut dapat dilihat dari ketuntasan
belajar siswa secara klasikal. Terjadi peningkatan hasil belajar siwa yang
menunjukkan peningkatan kompetensi belajar siswa pula. Pada tahap prasiklus siswa
yang memperoleh rata-rata secara klasikal yaitu sebesar 23,6%, pada siklus I
memperoleh rata-rata secara klasikal sebesar 65,7% dan pada siklus II sebesar 84,2%.
Dalam menerapkan metode ini, hendaknya guru memperhatikan pengelolaan kelas.
Hal ini dikarenakan ketika siswa berdiskusi dalam kelompok, rentan ramai. Oleh
karena itu, guru harus terampil dalam mengelola kelas agar keadaan kelas menjadi
lebih kondusif ketika pembelajaran berlangsung. Untuk peneliti lain disarankan agar
mengadopsi metode diskusi ini pada pokok bahasan Bahasa indoesia yang berbeda
ataupun pada jenjang pendidikan yang lain sehingga bisa menjadi bahan
pertimbangan guru dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.