PERBEDAAN KEKUATAN TARIK BAHAN PELEKAT BRAKET DENGAN SISTEM PELEKATAN LANGSUNG ANTARA GELAS IONOMER HIBRID LIGHT-CURED DENGAN ETSA DAN DENGAN KONDISIONER
Abstract
Perawatan ortodonsi menggunakan piranti cekat merupakan perawatan di
bidang kesehatan gigi dan mulut yang sedang banyak digunakan saat ini. Perawatan
dilakukan dengan melekatkan braket secara langsung pada permukaan gigi
menggunakan bahan pelekat. Oleh karena itu, pelekatan yang kuat antara braket dan
permukaan gigi menjadi sangat penting untuk menunjang keberhasilan perawatan
karena secara klinis piranti digunakan dalam proses kunyah dan bicara. Salah satu
bahan pelekat braket yang ada di pasaran adalah semen gelas ionomer hibrid lightcured
yang merupakan perkembangan dari semen gelas ionomer konvensional.
Pelekatan semen pada permukaan gigi dapat ditingkatkan lagi dengan adanya
perlakuan pada email sebelum aplikasi bahan pelekat, seperti penambahan bahan etsa
asam fosfat 37% dan bahan kondisioner asam poliakrilat 10%. Kemampuan bahan
pelekat secara klinis perlu diuji agar memenuhi persyaratan tertentu sehingga layak
digunakan. Salah satu uji kelayakan yang biasa dilakukan adalah pengukuran
kekuatan tarik.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kekuatan tarik pada
bahan pelekat braket dengan sistem pelekatan langsung antara semen gelas ionomer
hibrid light-cured dengan etsa dan dengan kondisioner.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratoris. Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh November
Surabaya. Enam belas sampel gigi premolar pertama bawah diuji kekuatan tariknya
menggunakan alat Universal Testing Machine. Braket yang melekat pada permukaan
viii
gigi ditarik hingga terlepas dari permukaan gigi dan dihasilkan kekuatan tarik dalam
satuan kgf/cm2 yang kemudian dikonversikan pada satuan MPa.
Data hasil penelitian dihitung dan dianalisis secara statistik. Data diuji
normalitasnya menggunakan uji Shapiro-Wilk kemudian dilanjutkan menggunakan
Levene’s test untuk mengetahui homogenitas data. Data terdistribusi secara normal
dan homogen sehingga dapat dilakukan uji independent t-test. Dari uji tersebut
didapatkan hasil bahwa data berbeda secara segnifikan dimana kekuatan tarik bahan
pelekat braket pada gigi yang dietsa menggunakan asam fosfat 37% lebih tinggi
daripada kekuatan tarik bahan pelekat braket pada gigi yang diberi bahan kondisioner
asam poliakrilat 10%.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]