EFEK PEMBERIAN PERASAN BUAH JAMBU BIJI MERAH (Psidium guajava L) TERHADAP JUMLAH SEL FIBROBLAS PASCA EKSTRAKSI PADA TIKUS WISTAR JANTAN
Abstract
Prosedur pencabutan gigi dalam bidang kedokteran gigi merupakan salah satu
tindakan yang paling sering dilakukan dan dapat menyebabkan luka. Luka adalah
hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh yang dapat disebabkan oleh trauma
benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, sengatan listrik dan gigitan
hewan. Proses yang kemudian terjadi adalah penyembuhan luka. Proses
penyembuhan luka dibagi atas tiga fase dasar meliputi fase inflamasi, fase
fibroblastik dan fase remodeling. Salah satu cara untuk mempercepat proses
penyembuhan ialah dengan meningkatkan intake nutrisi yang penting untuk
penyembuhan luka, salah satunya dalah vitamin C. Jambu biji merah (Psidium
guajava L) merupaka salah satu buah yang mengandung vitamin C cukup tinggi.
Vitamin C diperlukan untuk meningkatkan jumlah sel fibroblas, sehingga dapat
mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efek perasan buah jambu biji merah terhadap jumlah sel fibroblas pasca ekstraksi
pada tikus wistar jantan.
Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dan dilaksanakan di
laboraturium Biomedik dan Histologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.
Desain penelitian menggunakan post test control group design sampel penelitian
sebanyak 24 ekor tikus wistar jantan, berat badan 150-180 gram yang dikelompokkan
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol yang diberikan aquades dan kelompok
perlakuan yang diberikan perasan buah jambu biji merah. Setiap kelompok
mempunyai 3 subkelompok hari dekaputasi (hari ke3, hari ke-5 dan hari ke-7) yang
viii
masing-masing terdiri dari 4 ekor tikus. Masing-masing tikus dilakukan ekstraksi
pada gigi molar 1 rahang bawah kiri untuk mendapatkan soket pasca pencabutan.
Setelah pengambilan soket jaringan, dilakukan pembuatan preparat jaringan
kemudian dilakukan pengamatan dan penghitungan jumlah sel fibroblas. Analisis
data menggunakan uji Kolmogorof Smirnof dan Levene. Kemudian dilanjutkan
dengan uji One Way Anova dan uji LSD (Least Significance Difference).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah sel fibroblas
pada kelompok perlakuan. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan pada hari ke-3, hari ke-5
dan hari ke-7. Peningkatan jumlah sel fibroblas pada kelompok perlakuan diduga
karena terdapat kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada buah jambu biji merah.
Vitamin C dalam penyembuhan luka diperlukan untuk meningkatkan kemampuan
perkembangbiakan sel fibroblas yang berguna untuk merangsang dan meningkatkan
produksi kolagen.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
perasan buah jambu biji merah dapat meningkatkan jumlah sel fibroblas pasca
ekstraksi gigi tikus wistar jantan sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan
luka.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2095]