UJI MINIMUM INHIBITORY CONCENTRATION DAN MINIMUM BACTERICIDAL CONCENTRATION EKSTRAK POLYPHENOL BIJI KAKAO (Theobrema cacao L) TERHADAP Streptococcus mutans
Abstract
Biji kakao kaya akan senyawa polyphenol antara lain: catechin, epicatechin,
proanthocyanidin, phenolic acid, tannin dan senyawa polyphenol lainnya. Polyphenol
mempunyai khasiat sebagai antibakteri, diantaranya terhadap Streptococcus mutans.
Polyphenol bekerja sebagai antibakteri dengan cara menghambat pembentukan
biofilm dan asam laktat S. mutans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kemampuan bakteriostatik dan bakterisid ekstrak polyphenol biji kakao terhadap S.
mutans, serta untuk mengetahui Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dan
Minimum Bactericidal Concentration (MBC) ekstrak polyphenol biji kakao terhadap
S. mutans.
Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian post test only control group design yang dilakukan di laboratorium
mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas jember. Sampel terdiri dari 7
kelompok perlakuan dengan satu kontrol positif dan satu kontrol negatif. Jumlah
pengulangan pada penelitian ini adalah tiga kali pengulangan dengan jumlah total
keseluruhan sampel 54. Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama
adalah pengujian bakteriostatik ekstrak polyphenol biji kakao terhadap S. mutans.
Untuk menguji bakteriostatik digunakan metode dilusi cair / broth dilution test yaitu
dengan cara membuat pengenceran bertingkat (serial dilution) ekstrak polyphenol
biji kakao pada medium cair (BHI-B). Setelah itu, sediaan uji di letakkan pada
inkubator selama 24 jam pada suhu 370 C kemudian diamati konsentrasi terendah
dimana tidak terdapat pertumbuhan S. mutans (ditandai dengan jernih atau tidaknya
sediaan uji). Pada tahap kedua, adalah pengujian bakteriosid ekstrak polyphenol biji
kakao terhadap S. mutans. Sediaan uji diambil sebanyak 1 μL untuk digoreskan pada
media blood agar. Setelah itu sediaan uji di letakkan pada inkubator selama 24 jam
pada suhu 370 C, kemudian diamati konsentrasi terendah, dimana tidak terdapat
8
pertumbuhan S. mutans (ditandai dengan tidak adanya perubahan warna pada media
blood agar menjadi warna hijau). Hasil data kemudian dianalisis dengan
menggunakan uji statistik Kruskall-Wallis yang kemudian dilanjutkan dengan uji
Mann-Whitney.
Pada hasil uji statistik Mann-Whitney diketahui bahwa ekstrak polyphenol biji
kakao secara bermakna mampu menghambat pertumbuhan S. (p ≤ 0,05), namun tidak
mampu membunuh S. mutans (p ≥ 0,05). Penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak
polyphenol biji kakao memiliki kemampuan hambat atau bacteriostatic terhadap
bakteri S. mutans pada konsentrasi 12,5%, tetapi tidak memiliki kemampuan bunuh
atau tidak bactericidal terhadap bakteri S. mutans.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2095]