Augmentasi Parasitoid Hemiptarsenus varicornis (Girault) Dan Opius Sp. Sebagai Agens pengendali Hayati Lalat Pengorok Daun Lifiomyza huidofuensis (Blanchard)
View/ Open
Date
2013-12-03Author
Hari Purnomo
Syaifuddin Hasyim
Sigit Prastowo
Metadata
Show full item recordAbstract
Daerah sentra pertanian sayuran di lndonesia dikejutkan dengan meledaknya hama lalat
pengorok daun Liriomyza huidobrensis yang pertama kali dideteksi menyerang tanaman kentang
di desa Tugu, Cisarua, Bogor pada tahun 1994 dan setelah ifu dengan cepat menyebar ke seluruh
daerah sentra pertanian sayuran di Jaw4 Sumatra, dan Sulawesi. Serangan lalat pengorok daun
ini telah dilaporkan menyebabkan kehilangan hasil LAO % pada tanaman kentang dan sampai 70
o/o pada tanaman lain Kerusakan pada tanaman inang yang disebabkan oleh serangan lalat
pengorok daun adalah terbentuknya liang-liang korokan sebagai hasil aktifitas makan dari lalat
pengorok daun L. huidobrensis sehingga akan menyebabkan penurunan hasil atau membunuh
tanaman inang. Liang-liang korokan juga menyebabkan menumnnya laju fotosintesa pada
tanaman inang.
Sistim pengelolaan hama terpadu (PHT) telah luas digunakan sebagai suatu solusi di
dalam mengatasi problema organisme pengganggu tanaman (OPT). PHT terdapat empat taktik
pengendalian yaitu pengendalian secara kultur teknis, pengendalian biologis (hayati),
pengendalian secara mekanis, dan pengendalian kimiawi (menggunakan pestisida). Pengendalian
hayati adalah kunci keberhasilan di dalam konsep PHT. Problema resurgensi hama dan ledakan
hama kedu4 pada umumnya disebabkan oleh hilangnya peran musuh alami Garasitoid predator,
dan pathogen serangga) didalam mengatur populasi hama di alam. Beberapa faktor ekstrinsik
mengapa populasi musuh alami tidak mampu mengejar populasi hama adalah tidak adanya
sinkronisasi antara populasi musuh alami dan hama. Sinkronisasi populasi antara hama dan
musuh alami dapat diatasi dengan melakukan pendekatan konservasi dan augmentasi
pengendalian hayati.
Seperti pada kebanyakan serangga hama yang sangat merusalg maka pengendalian yang
optimum untuk pengelolaan lalat pengorok daun adalah mengintegrasikan beberapa teknik
pengendalian. Pengendalian hama terpadu @HT) adalah suatu sistim pengendalian yang selalu
meminimalisasi efek dari teknik pengendalian terhadap komponen-komponen alam dalam
agroekosistim. Sehingga pengendalian hayati adalah merupakan kunci didalam penerapan
pengendalian hama terpadu €m) lalat pengorok daun Liriomyza huidobrensrs (Murphy &
LaSalle, 1999).
Dalam pengendalian hayati yang paling terpenting adalah bagaimana mengkoservasi dan
rneningkatkan peranan parasitoid lokal (native) sebagai prioritas dibandingkan dengan melakukan
introduksi musuh alami. H. varicornls dan Opius sp. sebagai parasitoid lokal yang dominan
memiliki prospek digunakan sebagai agens pengendali hayati. Konservasi dan Augmentasinya
parasitoid tersebut di areal pertanaman adalah adalah syarat yang sangat penting bagi kesuksesan
pro$am pengendalian hayati.
Penelitian multitahun ini bertujuan untuk mengembangkan teknik produksi massal, teknik
penyimpanan dan pelepasan parasitoid Hymenoptera khususnya Hemiptarsenus varicornis dan
Opius sp. di lahan pertanaman dan evaluasinya untuk mengendalikan hama lalat pengorok daun
L i riornyzo huidob rens is.
Penelitian ini adalah penelitian multi tahun, dimana tahun I penelitian ini adalah a)
melakukan survey dan koleksi parasitoid di daetah sentra tanaman sa)ruran di Bromo Jawa
Timur, dalam penelitian ini dilakukan di empat desa yaitu Ngadisari, Jetak, Ngadas, Wonokerto
Kecamatan Sukopuro Kabupaten Probolinggo. b) Biologi dan parasitasi parasitoid terhadap
berbagai stadia perkembanganlawa lalat pengorok daun, dan c) Pengaruh temnperatur terhadap
prerkembangan dan pertumbuhan parasitoid. Tahun II adalah Tahun I[ akan dilakukan penelitian
reknik produksi massal parasitoid secara invivo melalui dua alat model produksi massal
Collections
- LRR-Hibah Bersaing [348]