SOLASI RNA TOTAL HEPAR MENCIT GALUR BALB/c YANG DIVAKSINASI EKSTRAK KELENJAR SALIVA Anopheles maculatus DAN DIINFEKSI Plasmodium berghei
Abstract
Malaria masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Munculnya
resistensi parasit terhadap obat-obatan malaria, resistensi vektor terhadap pestisida
dan belum ditemukannya vaksin yang efektif menyebabkan angka insidensi dan
mortalitas akibat penyakit malaria masih cukup tinggi.
Penelitian mengenai vaksin yang efektif untuk malaria telah berkembang pesat
dalam dekade ini, namun hasilnya masih belum maksimal. Salah satu strategi
pengembangan vaksin malaria adalah Transmission Blocking Vaccine.
Transmission Blocking Vaccine (TBV) bertujuan menghambat transmisi patogen
dengan menggunakan antigen fase seksual parasit yang berasal dari tubuh vektor,
salah satunya adalah kelenjar saliva. Vaksin berbasis saliva vektor ini tidak hanya
dapat mencegah manifestasi klinis yang ditimbulkan oleh parasit akan tetapi juga
dapat memotong transmisi pathogen ke tubuh inang sehingga vaksin ini sangat
cocok digunakan di negara-negara endemis di dunia.
Dasar penggunaan saliva nyamuk sebagai target yang potensial bagi
pengembangan TBV adalah dugaan saliva nyamuk memiliki protein
imunomodulator yang berpengaruh terhadap respon imun inang. Saliva nyamuk
mampu membangkitkan respon imun humoral maupun seluler. Adanya paparan
berulang saliva nyamuk steril telah terbukti mampu memodulasi respon imun ke
arah Th1 yang bersifat imunoprotektif. Hal tersebut terlihat dari adanya
peningkatan kadar IFN-γ, IL-12, dan NO serta adanya penurunan kadar IL-4 yang
bersifat lokal maupun sistemik (serum, organ hepar, dan organ lien).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan pada
pemberian ekstrak kelenjar saliva Anopheles maculatus terhadap respon imun
hewan coba sebagai dasar dalam pengembangan TBV. Pengaruh tersebut dapat
dilakukan dengan mengamati ekspresi genetik pengkode sitokin penting yang
berperan dalam respon imun inang. RNA total organ hepar sangat penting sebagai
cetakan (Template) dalam melakukan Real Time Polymerase Chain Reaction
untuk mendapatkan Complementary Deoxyribonucleic Acid (cDNA).
Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa 1450 pasang
kelenjar saliva A. maculatus yang kemudian diproses menjadi vaksin pelet dan
supernatan. Prosedur penelitian meliputi isolasi kelenjar saliva, preparasi vaksin,
vaksinasi terhadap hewan coba, pengambilan organ hepar hewan coba, isolasi
RNA total organ hepar hewan coba, visualisasi hasil isolasi RNA total dengan
menggunakan elektroforesis, dan pengukuran konsentrasi serta kemurnian hasil
isolasi RNA total dengan spektrofotometer.
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini, isolasi RNA total pada sampel telah
berhasil dilakukan dengan nilai kemurnian RNA total organ hepar mencit galur
BALB/c sebelum dan sesudah vaksinasi ekstrak kelenjar saliva serta pasca infeksi
P. berghei adalah 2,082 – 2,3. Konsentrasi RNA total organ hepar mencit galur
BALB/c sebelum dan sesudah vaksinasi ekstrak kelenjar saliva serta pasca infeksi
P. berghei adalah 0,192 – 4,176 µg/µL. Hasil visualisasi RNA total beberapa
sampel dengan menggunakan elektroforesis dimungkinkan terjadi degradasi RNA
oleh RNase ataupun karena sedikitnya sampel, namun pada sampel yang lain telah
berhasil didapatkan 2 band yang tampak jelas dan 1 band yang tampak smear.
Hasil isolasi RNA total yang berhasil dilakukan dapat dijadikan template untuk
polimerisasi Complementary Deoxyribonucleic Acid (cDNA).
.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]