PENGARUH JUS BUAH ALPUKAT (Persea americana. M) TERHADAP ENZIM TRANSAMINASE TIKUS WISTAR PADA PEMBERIAN PARASETAMOL DOSIS TOKSIK
Abstract
Parasetamol merupakan metabolit aktif fenasetin yang memiliki efek
analgesik dan antipiretik yang tidak berbeda secara signifikan dengan aspirin.
Obat ini memiliki indeks terapeutik yang sempit, yaitu dosis terapi tidak terentang
jauh dengan dosis toksik. Toksisitas parasetamol pada prinsipnya diperantarai
oleh suatu metabolit reaktif di dalam hati yaitu N-asetil-p-benzoquinone imine
(NAPQI). NAPQI ini bersifat radikal bebas, sehingga untuk menetralisir metabolit
ini diperlukan antioksidan. Alpukat merupakan salah satu jenis tanaman yang
dapat digunakan sebagai efek proteksi. Alpukat mengandung glutation, vitamin C,
beta karoten, vitamin E dan selenium yang diketahui dapat memberikan proteksi
terhadap radikal bebas. Glutation adalah salah satu antioksidan alami dalam tubuh
yang biasanya terdapat pada pisang, apel, blewah, maupun anggur. Namun,
kandungan glutation alpukat mencapai 3 kali lipat. Glutation tersebut mencapai
17,7 mg per 100 gram alpukat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh jus buah alpukat (Persea americana. M) terhadap enzim transaminase
tikus wistar pada pemberian parasetamol dosis toksik.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Post Test Only Control
Group Design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Farmasi
Universitas Jember pada bulan Oktober 2010. Tikus strain wistar jantan sebanyak
30 ekor yang telah diadaptasikan selama satu minggu dibagi menjadi 2 kelompok
kontrol dan 3 kelompok perlakuan. Kelompok K
adalah kelompok kontrol negatif
dengan pemberian larutan plasebo peroral selama 10 hari. Kelompok K
1
adalah
kelompok kontrol positif dengan pemberian larutan plasebo peroral selama 10 hari
dan parasetamol dosis toksik (tunggal = 2.500 mg/kgBB) pada hari ke-8.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1506]