PERBEDAAN PERKEMBANGAN ANAK BATITA PERBEDAAN PERKEMBANGAN ANAK BATITA PERBEDAAN PERKEMBANGAN ANAK BATITA DAN ATERM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALISAT KABUPATEN JEMBER DAN ATERM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALISAT KABUPATEN JEMBER DAN ATERM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALISAT KABUPATEN JEMBER
Abstract
Kelahiran prematur masih menjadi masalah nasional karena angka
kejadian di Indonesia masih diatas 10%. Berdasarkan profil kesehatan RI tahun
2008 jumlah kejadian prematur tertinggi di Indonesia adalah propinsi Papua yaitu
27% sedangkan propinsi Jawa Timur berkisar 20,34%. Berdasarkan data Dinas
Kesehatan Kabupaten Jember kejadian prematur di wilayah Jember pada tahun
2011 sebanyak 64 kasus dan kejadian prematur tertinggi berada di kecamatan
Kalisat yaitu sebanyak 31 kasus. Kelahiran prematur berhubungan dengan
terjadinya gangguan tumbuh kembang.
Penyimpangan perkembangan dapat dilihat dengan menggunakan tolok
ukur perkembangan motorik kasar, motorik halus, kepribadian sosial, dan bahasa.
Masalah penyimpangan perkembangan anak yang terjadi di masyarakat sangat
bervariasi, gambaran terbanyak ditemukan pada penderita baru rawat jalan klinik
tumbuh kembang Rumah Sakit Dr. Soetomo tahun 2005 dengan diagnosis
developmental delay sebanyak 205 kasus, speech delay 190 kasus, dan motorik
delay 133 kasus (
Penyimpangan perkembangan anak merupakan suatu keadaan proses
perkembangan yang tidak wajar atau terhambat, bisa terjadi pada tahap intra uteri,
kelahiran, dan pasca kelahiran hamil, sedangkan faktor lingkungan post natal berupa lingkungan biologis, faktor
fisik, faktor psikososial dan faktor keluarga dan adat istiadat
Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan perkembangan anak batita
Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi square. Hasil uji
statistik p value = 0,012, p<α optimal sesuai usianya.
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1529]