dc.description.abstract | Setelah dilakukan analisis struktural dan pragmatik yang ditekankan pada
aspek humaniora terhadap novel Maimunah Cinta Sang Perawan karya Vanny
Chrisma W selanjutnya disimpulkan sebagai berikut.
Analisis struktural meliputi judul, tema, penokohan dan perwatakan, konflik,
latar dapat disimpulkan sebagai berikut.
Judul novel Maimunah Cinta Sang Perawan karya Vanny Chrisma W
menunjuk pada tokoh utama yaitu Maimunah.
Tema mayor novel Maimunah Cinta Sang Perawan karya Vanny Chrisma W
adalah kegagalan seseorang menentang kodratnya. Tema ini didukung oleh tema
minor, yaitu (1) Tanggung jawab seorang kakak kepada adiknya, (2) Kebahagiaan
membutuhkan kesabaran. Tema-tema minor tersebut mendukung tema mayor,
sehingga tercipta kesatuan yang tematis.
Tokoh utama novel Maimunah Cinta Sang Perawan adalah Maimunah.
Maimunah berwatak bulat atau round character. Tokoh tambahan yang berperan
mendukung tokoh utama adalah Habibah, ustad Yusuf, Raka, Syamsuri, Zumar.
Habibah berwatak bulat atau round character . Ustad Yusuf berwatak bulat atau
round character. Raka berwatak datar atau flat character. Syamsuri berwatak bulat
atau round character. Zumar berwatak bulat atau round character. Tokoh-tokoh
cerita yang berwatak datar dan bulat tersebut, menjadikan novel ini semakin hidup.
Konflik novel Maimunah Cinta Sang Perawan meliputi konflik fisik dan
konflik batin. Konflik fisik terdiri atas konflik antara manusia dan manusia dan
konflik antara manusia dan masyarakat. Konflik antara manusia dan manusia terjadi
antara Maimunah dan Habibah, Maimunah dan Zumar, Maimunah dan ustad Yusuf.
Konflik manusia dan masyarakat terjadi antara Maimunah dan penduduk di
kampungnya. Konflik batin meliputi seseorang dengan kata hatinya dialami oleh
101
Maimunah. Konflik-konflik tersebut dapat menciptakan ketegangan, kedinamisan,
sehingga cerita menjadi hidup dan menarik.
Latar novel Maimunah Cinta Sang Perawan meliputi latar tempat, latar
waktu, dan latar sosial. Latar tempat yang digambarkan pengarang adalah Masjid AlAmin,
di
halaman
masjid,
terminal,
dan
rumah sakit. Latar waktu meliputi malam
hari dan pagi. Latar sosial yaitu lingkungan masyarakat religius dan kalangan kelas ke
bawah. Keberadaan latar-latar tersebut membuat cerita terasa jelas, konkrit dan
mudah dipahami, sehingga pembaca seolah-olah berada di dalamnya. Dari uraian
tersebut, diketahui bahwa antara satu unsur dengan unsur yang lain mempunyai
keterkaitan sehingga membentuk satu kesatuan yang utuh.
Analisis pragmatik berupa analisis humaniora yang meliputi manusia dan
cinta kasih, manusia dan penderitaan, manusia harapan, manusia dan tanggung jawab,
manusia dan kegelisahan. Analisis humaniora tersebut dapat disimpulkan sebagai
berikut.
Aspek manusia dan cinta kasih terdiri atas kasih sayang, kemesraan, belas
kasihan, pemujaan. Kasih sayang diberikan Raka, Ustad Yusuf, Habibah kepada
Maimunah. Maimunah memberikan kasih sayang kepada Syamsuri. Kemesraan
dialami oleh Maimunah dan ustad Yusuf. Maimunah mendapatkan belas kasihan dari
Raka dan ustad Yusuf. Pemujaan dilakukan oleh Maimunah. Manfaat yang diperoleh
setelah menganalisis manusia dan cinta kasih yakni, cinta kasih yang tulus dan ikhlas
akan meringankan permasalahan dan penderitaan orang lain, menciptakan
kebahagiaan, rasa tenang, dan kedamaian.
Aspek manusia dan penderitaan meliputi penderitaan dan rasa sakit.
Penderitaan terdiri atas penderitaan lahir, penderitaan batin, dan penderitaan lahir
batin. Penderitaan lahir dialami oleh Maimunah. Penderitaan batin dialami oleh ustad
Yusuf dan Maimunah. Penderitaan lahir batin dialami oleh Maimunah. Rasa sakit
terdiri atas sakit hati, sakit syaraf, dan sakit fisik. Maimunah mengalami rasa sakit
hati, sakit syaraf, dan sakit fisik. Ustad Yusuf mengalami sakit hati. Syamsuri
mengalami sakit fisik. Manfaat yang diperoleh setelah menganalisis aspek manusia
dan penderitaan yaitu setiap manusia hendaknya menghormati hak orang lain;
pemaksaan kehendak terhadap orang lain akan menyebabkan penderitaan; setiap
manusia hendaknya saling menolong, karena dapat meringankan permasalahan dan
penderitaan yang dialami.
Aspek Manusia dan Tanggung Jawab meliputi: pengabdian, kesadaran, dan
pengorbanan. Pengabdian ada tiga macam bentuknya, yakni pengabdian terhadap
keluarga, pengabdian terhadap masyarakat, dan pengabdian terhadap Tuhan.
Maimunah melakukan pengabdian terhadap keluarga dan pengabdian terhadap
Tuhan. Ustad Yusuf melakukan pengabdian terhadap masyarakat. Kesadaran dimiliki
oleh Zumar, Maimunah, Syamsuri, dan Habibah. Pengorbanan dilakukan oleh
Maimunah dan ustad Yusuf. Manfaat setelah menganalisis aspek Manusia dan
Tanggung Jawab yaitu: setiap manusia harus menjalankan tanggung jawab masingmasing
sesuai
dengan
perannya,
karena
hal
tersebut
dapat
menciptakan
kondisi
yang
teratur,
tercapai
tujuan
yang
diinginkan,
sehingga
keharmonisan
dan
kedamaian
dapat
terwujud.
Aspek manusia dan harapan novel Maimunah Cinta Sang Perawan terdiri atas
harapan dan kepercayaan. Harapan terdiri atas harapan untuk memperoleh
kelangsungan hidup dimilki oleh Maimunah. Harapan untuk memperoleh keamanan
dimiliki oleh Maimunah. Harapan untuk memperoleh hak dan kewajibaan untuk
mencintai dan dicintai dimiliki oleh ustad Yusuf dan Maimunah. Kepercayaan terdiri
atas kepercayaan kepada diri sendiri dan kepercaayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada diri sendiri dimiliki oleh Maimunah. Kepercayaan kepada orang
lain didapatkan Habibah dari orang tuanya. Habibah memberikan kepercayaan
kepada ustad Yusuf. Ustad Yusuf memberikan kepercayaan kepada Maimunah.
Maimunah memberikan kepercayaan kepada Raka. Manfaat yang diperoleh setelah
menganalisis manusia dan harapan adalah setiap manusia harus berjuang dengan
kesabaran, optimis, dan bekerjasama dengan orang lain yang dipercaya untuk Aspek manusia dan kegelisahan yang terdiri atas kegelisahan dan
ketidakpastian. Kegelisahan dialami oleh Maimunah, ustad Yusuf, dan Habibah.
Ketidakpastian dialami oleh Maimunah. Manfaat setelah menganalisis aspek manusia
dan kegelisahan yaitu, manusia hendaknya memikirkan dengan sungguh-sungguh
segala keputusan yang akan diambil, supaya tidak menimbulkan kegelisahan.
Nilai-nilai humaniora meliputi manusia dan cinta kasih, manusia dan
penderitaan, manusia dan tanggung jawab, manusia dan harapan, manusia dan
kegelisahan menjadikan novel Maimunah Cinta Sang Perawan terasa humanis.
Aspek-aspek humaniora yang terkandung di dalamnya dapat mempengaruhi pembaca
untuk menjadi manusia yang lebih manusiawi. Manusia yang manusiawi yaitu: 1)
manusia yang memperlakukan manusia lain sebagaimana kodratnya. Setiap manusia
pasti memiliki perasaan sehingga ingin diperlakukan dengan baik, ingin dihormati,
dan dihargai; 2) manusia yang mampu menundukan nafsunya atas akalnya, sehingga
segala tindakannya merupakan hasil pemikiran yang matang ; 3) manusia yang
memiliki jiwa sosial yang tinggi. 4) manusia yang memiliki hubungan yang erat
dengan Tuhan yang menciptakannya.
Unsur-unsur struktural, baik tema, penokohan dan perwatakan, konflik, dan
latar dalam novel tersebut disusun sedemikian rupa dan mengandung aspek-aspek
humaniora yang bermanfaat bagi pembaca sebagai refrensi dalam bersikap dan
melakukan tindakan di dalam kehidupan. | en_US |