dc.description.abstract | Rendahnya skor aktivitas dan nilai hasil belajar IPA, siswa kelas V SD
Negeri Rambipuji 04 disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : metode
pembelajaran yang diterapkan di sekolah masih berpusat pada guru, pembelajaran
yang kurang memanfaatkan potensi siswa seperti kerja sama antar siswa dalam
menyelesaikan suatu masalah sehingga pemahaman terhadap suatu materi sulit
dicerna hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah. Metode
eksperimen adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri pernyataan atau
hipotesis yang dipelajari (Sagala, 2005: 220). Menurut Usman (1993:129).
Metode eksperimen adalah suatu cara penyajian pelajaran dengan penjelasan lisan
disertai perbuatan atau memperilihatkan suatu proses tertentu yang kemudian
diikuti atau dicoba oleh siswa untuk melakukannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas
dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dengan sub pokok bahasan sifat-
sifat cahaya pada siswa kelas V SD Negeri Rambipuji 04 Kecamatan Rambipuji
Kabupaten Jember.
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Pebruari sampai 14
April 2012 di SD Negeri Rambipuji 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten
Jember. Subyek penelitian siswa kelas V yang berjumlah 29 siswa terdiri dari 11
siswa perempuan dan 18 siswa laki-laki.. Jenis penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, tes,
dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan berupa hasil ulangan harian semester
II, peringkat kelas (rangking) pada semester I Tahun Ajaran 2011/2012, analisis
aktivitas siswa dalam pelaksanaan metode eksperimen melalui siklus I dan
siklus II, tes akhir siklus I dan siklus II. Dari hasil analisis secara keseluruhan
disimpulkan bahwa aktivitas siswa termasuk kategori aktif. Hal ini dapat terlihat
dari prosentase rata-rata aktivitas siswa secara klasikal yaitu pada siklus I
sebesar 62 % dan pada sikllus II meningkat menjadi 86 %. Hasil tersebut men
nunjukkan bahwa peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 24
%. Berdasarkan hasil analisis ada peningkatan terhadap ketuntasan hasil belajar
siswa setelah diadakan siklus II, hal ini dapat terlihat dari rata-rata kelas maupun
nilai ketuntasan belajar di kelas. Rata-rata kelas pada siklus I menunjukkan nilai
sebesar 69 dengan prosentase ketuntasan siswa sebesar 69%.Sedangkan pada
siklus II rata –rata hasil belajar siswa mencapai angka 80, dengan prosentase 97
%. Dalam siklus 1 siswa yang tuntas 20 siswa, sedangkan pada siklus II siswa
yang tuntas hamper keseluruhan yaitu 28 siswa hanya 1 siswa yang tidak tuntas
dalam belajar. Hasil yang diperoleh pada siklus II menunjukkan adanya
peningkatan sebesar 28 % dari siklus sebelumnya. Berdasarkan analisis
ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II maka siswa kelas V SD Negeri
Rambipuji 04 telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Kelas dikatakan
tuntas belajarnya apabila terdapat minimal 75 % siswa telah mencapai nilai ≥ 65.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu : (1) penerapan metode eksperimen
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa, (2) ketuntasan hasil belajar
siswa dengan menggunakan metode eksperimenl mengalami peningkatan dari
siklus I sampai siklus II sehingga pembelajaran dianggap sudah tuntas. | en_US |