HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI USIA 40 TAHUN KE ATAS
Abstract
Hipertensi merupakan penyakit tertinggi di RSD dr. Soebandi pada tahun
2009. Merokok merupakan salah satu faktor resiko penyebab terjadinya penyakit
hipertensi sehingga permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini yaitu adakah
hubungan antara kebiasaan merokok (jumlah rokok, lama merokok, jenis rokok dan
cara menghisap rokok) dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun ke atas
di RSD dr. Soebandi Jember. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kebiasaan merokok (jumlah rokok, lama merokok, jenis rokok dan cara menghisap
rokok) dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun ke atas di RSD dr.
Soebandi Jember serta untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kebiasaan
merokok (jumlah rokok, lama merokok, jenis rokok dan cara menghisap rokok)
dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40 tahun ke atas di RSD dr. Soebandi
Jember.
Jenis penelitian ini adalah penelitian case control yaitu penelitian survai
analitik yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan
pendekatan restrospektive. Populasi dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu
populasi kasus dan populasi kontrol. Populasi kasus adalah seluruh pasien laki-laki
perokok berusia 40 tahun di RSD dr. Soebandi Jember selama tanggal 23 agustus - 30
september 2010 yang menderita hipertensi sedangkan populasi kontrol adalah seluruh
pasien laki-laki perokok berusia 40 tahun di RSD dr. Soebandi Jember selama tanggal
23 agustus - 30 september 2010 yang tidak menderita hipertensi. Sampel yang diambil sejumlah 78 orang kasus (mengalami hipertensi) dan 78 orang kontrol (tidak
mengalami hipertensi). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner dan angket
sedangkan data sekunder diambil dari bagian rekam medik RSD dr. Soebandi Jember.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji
Regresi Logistik dengan derajat kemaknaan ( ) = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan
kejadian hipertensi adalah jumlah rokok yang dihisap (p = 0,000, OR= 5,754), lama
menghisap rokok (p = 0,000, OR= 8,641), jenis rokok (p = 0,002, OR= 2,831), cara
menghisap rokok (p = 0,000, OR= 1,950. Sehingga kesimpulan dari penelitian ini
terdapat hubungan antara kebiasaan merokok (jumlah rokok, lama merokok, jenis
rokok dan cara menghisap rokok) dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 40
tahun keatas di RSD dr. Soebandi Jember.
Saran yang dapat penulis ajukan terkait dengan temuan dalam penelitian ini
antara lain : 1) Pihak penyedia pelayanan kesehatan terutama rumah sakit diharapkan
memberikan pendidikan dan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang bahaya
rokok dengan pembagian leaflet pada setiap pasien yang berkunjung, 2) Dalam
pemberian penyuluhan secara langsung hendaknya materi disampaikan dengan
bahasa yang mudah dimengerti pasien, 3) Perlu adanya penelitian yang lain seperti
hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian PJK maupun hubungan obesitas
dengan kejadian hipertensi.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]