KEBERADAAN KERAJINAN BATIK TULIS DI DESA SUMBERSARI KECAMATAN MAESAN KABUPATEN BONDOWOSO PADA TAHUN 1997–2001
Abstract
Penulisan skripsi ini bertujuan.(1) mendeskripsikan faktor-faktor yang mendukung
keberadaan kerajinan batik tulis yang berada di Desa Sumbersari dan (2) kondisi sosial
ekonomi pengrajin batik di Desa Sumbersari.
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sosial ekonomi.
Pendekatan ini berfungsi menjelaskan hubungan antara pengaruh perekonomian para
pengrajin di desa sumbersari dengn indutri batik tulis Sumbersaridan pelpagai aktivitas sosial
mereka sebaliknya, menjelaskan kondisi sosial sosial budaya yang berdampak pada
kehidupan mereka . guna mempertajam analisis , penulis menggunakan teori dualisme
ekonomi,teori struktural, dan teori pembagian kerja.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Metode ini
terdiri atas (1) heuristik, (2) verivikasi, (3) interpretasi , dab (4) historiografi. Sumber yang
digunakan yang di gunakan yang dalam hal ini adalah sumber lisan, arsip,artikel,laporan
penelitian, skripsi,buku,dan sumber yang di unduh (donwload) dari internet.
Munculnya Kerajinan Batik Tulis di Desa Sumbersari, Kecamatan Maesan ,
Kabupaten Bondowoso pada tahun 1985 merupakan jerih payah seorang Ibu dari 2 anak yang
ingin memperoleh penghasilan tambahan dan menyambung hidup keluarga. Kerajinan kecil
ini demi memperbesar usahanya berani mendatangkan tenaga pengajar batik dari Balai Besar
Batik Indonesia-Yogyakarta. Lebih-lebih industri kerajnan batik tulis Sumbersari pada tahun
ke tahun semakin berkembang karena adanya beberapa faktor pendukung, yaitu (1) adanya
ketersedian faktor produksi, (2) adanaya pelbagai program pemerintah yang mendorong
muncul dan berkembang kerajinan batik, dan (3) secara kuantitas, kerajinan serupa yang
berpotensi menjadi pesaiang masih sedikit.
Kerajinan batik tulis Sumbersari ini bisa di katakan berkembang setelah adanya
regenerasi menegeman, yang diambil alih oleh putra dari pendiri batik tulis asli Sumbersari
tersebut hingga sampai sekarang ini.industri kerajinan tersebut tidak selalu mengalami
kesuksesan terus menerus, pada tahun 1997 mengalami penurunan omzet yang drastis. Dari faktor kenaikan biaya produksi,adanya peredaran batik cap dan printing yang harga lebih
murah, perubahan selera masyarakat yang kurang minat untuk memesan.Lebih dari semua itu
pemerintah kurang mendorong dan mempertahankan perkembangan kerajinan batik tulis di
desa Sumbersari.
Berdirinya kerajinan batik tulis Desa Sumbersari tersebut memberikan pengaruh
ekonomi terhadap pengrajin yang bekerja di kerajinan batik sumbersari, sedikit tidak
membantu penghasilan tambahan bagi pengrajin di Sumbersari. Sedangkan pengaruh
terhadap pengusaha semakin erat hubungan sosial antar pengusaha dan pengrajin, dan
membukanya peluang pekerjaan bagi masyarakat sumbesari yang mau bekerja sebagai
pengrajin.