• Login
    View Item 
    •   Home
    • MASTER THESES (Koleksi Tesis)
    • MT-Agribusiness
    • View Item
    •   Home
    • MASTER THESES (Koleksi Tesis)
    • MT-Agribusiness
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERAKITAN KAKAO TOLERAN TERHADAP CEKAMAN KEKERINGAN

    Thumbnail
    View/Open
    72 x_1.pdf (667.1Kb)
    Date
    2014-01-29
    Author
    IDA ROSANTI
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pengetahuan dan pengertian tentang perkembangan embrio mempunyai arti penting dan akan sangat membantu para pemulia tanaman dalam menentukan teknik-teknik yang diperlukan untuk mengevaluasi program pemuliaan tanaman. Teknik in vitro melalui variasi somaklonal pada jaringan kalus merupakan alternatif untuk mendapatkan varian yang diinginkan. Melalui seleksi in vitro varian tersebut dapat diseleksi untuk mendapatkan bahan tanam kakao yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Salah satu metode yang digunakan adalah penggunaan senyawa osmotik stress seperti polyethylene glycol (PEG). Penggunaan PEG sebagai media selektif tidak membahayakan tanaman karena mempunyai berat molekul lebih besar dari 4000. Dengan demikian kerusakan atau kematian tanaman pada simulasi dengan menggunakan senyawa PEG dapat diyakini sebagai efek kekeringan, bukan efek langsung dari PEG, karena senyawa tersebut tidak diserap oleh tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kalus yang tahan terhadap PEG serta untuk mengetahui perkembangan embrio dari kelima bagian bunga. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Percobaan disusun menurut rancangan acak lengkap faktorial yang diulang 3 kali. Percobaan in vitro dengan 2 faktor yaitu faktor konsentrasi PEG (0, 5, 10, 15 g/l) dan faktor bagian bunga (petala, staminodia, dasar bunga, putik, anther). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tidak semua bagian bunga dapat membentuk embrio pada media multiplikasi dengan penambahan PEG. Petala dapat membentuk kalus terbaik pada konsentrasi PEG 15 g/l yaitu sebesar 44 persen. Tahap perkembangan embrio hingga fase torpedo mengikuti perkembangan embrio secara alami.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/27013
    Collections
    • MT-Agribusiness [159]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository