dc.description.abstract | Studi mengenai sistem spin 1/2 rantai antiferromagnetik model Heisenberg
pada sistem spin kuantum suatu material merupakan pembahasan yang sangat
menarik dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai contoh adalah senyawa NH4CuCl3.
Senyawa ini merupakan salah satu keluarga senyawa KCuCl3. Bahan NH4CuCl3
bersifat antiferomagnetik dan mempunyai plateau magnetisasi. Berdasarkan hasil
eksperimen ditemukan plateau magnetisasi pada 1/4 dan 3/4 saturasi magnetisasi
penuh.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan mode mengenai fenomena yang
terdapat pada sistem spin kuantum NH4CuCl3. Pemodelan two-legs zig-zag ladder
dimensi dua didasarkan pada topologi two-legs coupled zig-zag ladder dari sistem
spin kuantum NH4CuCl3. Untuk menguji pemodelan, dilakukan pemrograman ALPS
untuk memodelkan two-legs zig-zag ladder yang diaplikasikan pada Hamiltonian
Heisenberg.
Pemodelan two-legs zig-zag ladder memiliki sistem frustrasi bersegi ganjil.
Untuk menghitung harga harap suseptibilitas magnetis terhadap suhu, simulasi
dijalankan dengan algoritma Quantum Monte Carlo ALPS. Simulasi dilakukan
dengan cara merubah simetri kisi pada pemodelan two-legs zig-zag ladder dengan
cara memberikan nilai konstanta δ yang berbeda. Hal tersebut dikarenakan Simulasi
Quantum Monte Carlo tidak dapat menghitung harga harap suseptibilitas magnetik
terhadap suhu pada sistem frustrasi penuh. Dengan cara ini diharapkan harga harap
suseptibilitas magnetik dapat didekati. Simulasi Quantum Monte Carlo memberikan
vii
hasil bahwa pemodelan two-legs zig-zag ladder dengan nilai konstanta kopling J
=2
dan J
=4 serta nilai konstanta δ = 0,7 dan δ = 0,8 dapat mendekati nilai Temperatur
Neel bahan NH4CuCl3 yang didapatkan dari hasil eksperimen yang bernilai 4K.
2
Nilai konstanta kopling dan perubahan simetri kisi yang mendekati temperatur
Neel NH
4CuCl3, kemudian dievaluasi lebih lanjut pada kurva magnetisasinya. Harga
harap magnetisasi dari pemodelan two-legs zig-zag ladder dihitung dengan
menggunakan algoritma DMRG (Density Matrix Renormalization Group).
Dari hasil simulasi untuk konstanta kopling J
1
=2 dan J
=4 dengan konstanta
δ = 0,7 didapatkan plateau pada 3/8, 1/2, 2/3, dan 3/4 saturasi magnetisasi penuh,
sedangkan simulasi untuk konstanta kopling J1=2 dan J2=4 dengan konstanta δ = 0,8
didapatkan plateau pada 3/8, 1/2, dan 3/4 saturasi magnetisasi penuh. Hasil ini tentu
saja berbeda dengan keberadaan plateau magnetisasi NH4CuCl3 dari hasil eksperimen
dan berbeda dengan hasil pemodelan two-legs zig-zag ladder dimensi satu.
Sedangkan nilai energi interaksi spin bahan NH
4CuCl3 pada kondisi yang sama
adalah sebesar (-70,58 ± 0,3) eV dan (-75,59 ± 0,3) eV.
2
Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa pemodelan two-legs zig-zag
ladder dimensi dua dapat memprediksi keberadaan Temperatur Neel bahan
NH4CuCl3, namun keberadaan plateau magnetisasi pada pemodelan two-legs zig-zag
ladder dimensi dua tidak pada 1/4 dan 3/4 saturasi magnetisasi penuh. Walaupun
demikian, pemodelan two-legs zig-zag ladder dimensi dua sudah mampu memetakan
kurva magnetisasi dengan plateau magnetisasi pada 3/4 saturasi magnetisasi penuh.
Fakta dari penelitian ini menunjukkan perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut
mengenai pemodelan sistem spin kuantum NH
4CuCl3 dalam sistem dimensi tiga
dengan mempertimbangkan efek perubahan simetri kisi pemodelan two-legs zig-zag
ladder pada topologi two-legs coupled zig-zag ladder
. | en_US |