dc.description.abstract | Kekhawatiran dunia terhadap krisis energi kian mendekati kenyataan.
Mahalnya harga bahan bakar minyak bumi menandakan bahwa semakin tingginya
permintaan terhadap bahan bakar tersebut dan hal ini mengakibatkan semakin
menipisnya pula cadangan minyak bumi di alam ini. Bahkan para pakar energi
memperkirakan cadangan minyak bumi akan habis dalam kurun waktu 200 tahun
mendatang (Tempo.co.id, 2006). Sebagai solusi dari permasalahan di atas, saat ini
telah banyak dikembangkan bahan bakar terbarukan sebagai sumber energi alternatif.
Salah satu diantaranya adalah bahan bakar biodiesel yang berasal dari minyak nabati
seperti kelapa sawit, jagung, buah jarak pagar, dll. Minyak jarak pagar termasuk non
edible oil, yang keberadaannya tidak bersaing dengan kebutuhan konsumsi manusia
seperti pada minyak kelapa sawit dan jagung, sehingga buah jarak pagar sangat cocok
untuk digunakan sebagai bahan baku biodiesel.
Karena kebutuhan minyak bumi yang semakin meningkat, kapasitas sebesar
itu masih belum memenuhi kebutuhan. Juga dibutuhkan biji jarak yang lebih bersih
agar hasil pengepresan biji jarak menjadi minyak menjadi lebih bersih. Untuk itu
diperlukan alat yang mampu mengupas daging buah jarak kapasitas tinggi juga hasil
pengupasan yang lebih bersih. Diharapkan dengan perencanaan seperti itu akan dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil produksi.
Pembuatan teknologi tepat guna berupa alat pengupas daging buah jarak
adalah solusi yang tepat digunakan untuk membantu masyarakat mengupas daging
buah jarak menjadi biji buah jarak yang selanjutnya akan diambil minyaknya. Untuk
mengupas daging buah jarak saat ini telah ada alat pengupas daging buah jarak tapi
alat tersebut masih mengunakan tenaga manusia atau mekanisme pancalan sehingga
kurang efisien. | en_US |