dc.description.abstract | Seaweed atau alga laut makrobentik merupakan salah satu biota perairan laut
Indonesia (Waryono, 2001). Tubuh alga ini berupa thallus (Waryono, 2001). Thallus
organisme ini terdiri atas holdfast, stipe, dan blade. Berdasarkan pada dominansi
pigmen yang terkandung pada tubuh alga laut makrobentik, umumnya seaweed
dibagi ke dalam tiga divisi yang meliputi Divisi Chlorophyta, Phaeophyta, dan
Rhodophyta (Dawes, 1998). Seaweed banyak dijumpai tumbuh di daerah yang
terletak di antara pasang tertinggi dan surut terendah.yang biasa disebut zona
intertidal (Waryono, 2001). Berdasarkan penelitian Najiburrahman (2010) dan Farhan
(2011), salah satu wilayah perairan di Indonesia yang dapat dijumpai seaweed yaitu
Pantai Pancur, Taman Nasional Alas Purwo (TN Alas Purwo) Banyuwangi.
Penelitian mengenai alga laut makrobentik telah dilakukan pada zona intertidal Pantai
Pancur TN Alas Purwo, namun demikian, belum pernah dilakukan penelitian
mengenai struktur komunitas alga laut makrobentik secara umum dari ketiga divisi
seaweed di Pantai Pancur TN Alas Purwo. Selain itu struktur komunitas alga laut
makrobentik ini memiliki nilai ekologis bagi ekosistem yang terdapat di sekitarnya
(Nybakken, 1992). Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka
penting dilakukan penelitian tentang struktur komunitas alga laut makrobentik di
zona intertidal Pantai Pancur TN Alas Purwo.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi, dominansi, dan
indeks keanekaragaman jenis alga laut makrobentik di zona intertidal Pantai Pancur
TN Alas Purwo. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan, khususnya oleh pihak TN Alas Purwo dapat menjadi sumber data
ilmiah tentang keanekaragaman alga laut makrobentik di zona intertidal Pantai
Pancur TN Alas Purwo. Selain itu juga penelitian ini dapat memberikan manfaat
sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Pancur TN Alas Purwo saat bulan
purnama tanggal 11-14 Januari 2012. Identifikasi jenis dan analisis data dilakukan di
Laboratorium Ekologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Jember. Metode yang
digunakan untuk sampling data alga laut makrobentik menggunakan metode plot
sistematis. Analisis data untuk menentukan indek nilai penting jenis (INP) dan indeks
keanekaragaman jenis (H’).
Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis yang mendominansi di wilayah ini
adalah Enteromorpha sp. yang memiliki INP tertinggi yaitu sebesar 60,1646 %. Jenis
subdominan yang ditemukan di lokasi penelitian ini yaitu Ulva lactuca Linnaeus dan
Gelidiopsis gracilis Kützing Feldman. Jenis ini memiliki INP yang tinggi setelah
Enteromorpha sp. yaitu 27,3630% dan 27,3380%. Halimeda opuntia (Linnaeus)
Lamouroux dan Codium geppiorum merupakan jenis yang memiliki INP paling
rendah yaitu 0,1529%. Hasil perhitungan keanekaragaman jenis alga laut
makrobentik di Pantai Pancur TNAP menunjukkan nilai H’ yaitu 2,1524. Menurut
Hardjosuwarno (1990), nilai H’ antara 1,6 sampai 3,0, maka dikatakan
keanekaragaman jenisnya tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pada zona intertidal Pantai
Pancur Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) ditemukan 22 jenis alga laut
makrobentik. Jenis-jenis tersebut masuk ke dalam tiga divisi yaitu Divisi Chlorophyta,
Phaeophyta, dan Rhodophyta. Divisi Chlorophyta sebanyak lima jenis, divisi
Phaeophyta sebanyak sepuluh jenis, dan divisi Rhodophyta sebanyak tujuh jenis. Di
antara 22 jenis tersebut jenis yang dominan adalah Enteromorpha sp., diikuti jenis
subdominan Ulva lactuca Linnaeus dan Gelidiopsis gracilis Kützing Feldman,
sedangkan yang tersisih adalah jenis Halimeda opuntia (Linnaeus) Lamouroux dan
Codium geppiorum O.C.Schmidt. Berdasarkan penelitian keanekaragaman jenis alga
laut makrobentik di lokasi penelitian tergolong tinggi. | en_US |