ANALISIS FINANSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA SAPI POTONG SISTEM KEREMAN DI KABUPATEN BONDOWOSO
Abstract
Keberhasilan usaha  penggemukan sapi potong secara kereman dipengaruhi
beberapa faktor,  oleh    karena    itu    tujuan    penelitian   yang   ingin   dicapai   untuk
mengetahui : (a) kelayakan   usaha   penggemukan  sapi potong sistem   kereman   ditinjau  
dari   aspek  finansial; (b) faktor-faktor   yang   mempengaruhi   usaha penggemukan sapi
potong sistem kereman; (c) trend   usaha   penggemukan  sapi   potong   selama   lima
belas tahun, dan (d) sensitivitas  perubahan  struktur  biaya   di usaha   pengemukan  sapi  
potong. Pada penelitian ini pengambilan contoh dilakukan dengan cara menggunakan
metode Proportionate Stratified Multiple  Stage  Cluster  Sampling, (Husein, 2001) yaitu 
(a)menentukan   satu   Desa/Kelurahan   dari   total   populasi   Desa/Kelurahan di
Kematan Bondowoso.(b)menentukan dusun
/RW dari satu Desa/Kelurahan yang telah               terpilih.(c)menentukan  jumlah  responden  rumah   tangga   peternak   sapi   potong   dari 
RW  yang telah terpilih. Sampel -1 dan sampel -2 dalam metode penelitian ini dilakukan
secara acak, metode penentuan sampel -3  dengan  rumus  Sampling  Fraction  per
stratum. Jumlah peternak di Kecamatan Bondowoso 214 orang, diestimasikan bahwa
peternak sapi lokal hasil dari kawin alam sebanyak 60 % (128 orang) dan peternak sapi
hasil dari kawin suntik sebanyak  40 %  (86 orang). Jumlah  sampel yang   dibutuhkan   
70   peternak, terdiri dari peternak sapi lokal sebanyak 42 orang dan peternak sapi hasil
kawin suntik sebanyak 28 orang. Berdasar hasil penelitian dan pembahasan, dapat
disimpulkan sebagai berikut: a). Usaha  penggemukan  sapi  potong  sistem  kereman baik
ternak sapi yang berasal dari hasil kawin suntik maupun kawin alam sama pada posisi
layak untuk dilanjutkan. b). Perubahan  harga  bibit  dari  kawin alam  paling  sensitif 
mempengaruhi  kelayakan  usaha penggemukan sapi. c).Faktor-faktor yang  
mempengaruhi   usaha   penggemukan   sapi   kereman   adalah  umur peternak,  jumlah 
anggota  keluarga,  bibit  ternak,  obat-obatan,  biaya  pakan   dan   biaya tenaga kerja.
d).Trend produksi sapi potong selama 5 tahun cenderung meningkat. e).Usaha
penggemukan sapi di  daerah  penelitian  menunjukkan  tingkat  kelayakan  untuk  di     
usahakan   maka  seyogyanya  pemerintah  meningkatkan   kesejahteraan  peternak 
dengan memberikan kredit lunak agar peternak bisa mengembangkan usaha
peternakannya,  karena usaha  peternakan  yang  dilaksanakan  selama  ini  berasal  dari 
swadana murni (dari kredit  komersial). f).Untuk  menjaga  kestabilan  harga  jual  ternak 
di tingkat  usahatani  agar  tetap tinggi maka disarankan  kepada  Pemerintah  Daerah 
untuk  melarang impor  daging  baik legal maupun yang illegal g). Peternak disarankan
mengalihkan usaha penggemukan sapi yang  berasal  dari  kawin  alam ke kawin suntik,
mengingat keuntungan yang  diperoleh jauh lebih besar. h)
.Pola berimbang dengan  pakan
tambahan/konsentrat sehingga keuntungan yang  diperoleh  akan lebih besar lagi.
Collections
- MT-Agribusiness [162]