PENGARUH SISTIM PENGOLAHAN TANAH TERHADAP PERAKARAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT SEPULUH VARIETAS MANGGA
Abstract
Mangga merupakan komoditas hortikultura yang menempati posisi penting
diantara buah-buahan tropis yang diekspor. Usaha budidaya dan pengembangan
kultivar mangga yang baik, diperlukan adanya bibit bermutu yang memadai,
sehingga memberikan penampakan tanaman, produksi dan mutu hasil buah yang
baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon perakaran dan
pertumbuhan bibit sepuluh varietas mangga, akibat dari perlakuan sistim
pengolahan tanah yang berbeda dan mencari kultivar mangga sebagai batang
bawah yang mempunyai perakaran luas dan baik, serta mempunyai sifat
regenarasi akar yang cepat, dan mengetahui adanya interaksi antara sistim
pengolahan tanah dengan bibit sepuluh varietas mangga terhadap parameter
perakaran dan pertumbuhan bibit mangga.
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan milik Politeknik Pertanian
Negeri Jember. Sepuluh varietas mangga yang digunakan adalah: Lalijiwo,
Madu, Lanas, Kopyor, Endog, Pari, Gayam, Putihan, Santok, dan Kweni.
Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan dua
faktor yaitu sistim pengolahan tanah (Petak Utama) dan sepuluh bibit varietas
mangga sebagai (Anak Petak) dengan percobaan diulang sebanyak tiga kali.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara sistim
pengolahan tanah dengan bibit varietas mangga pada panjang bulu akar dan
jumlah daun, varietas kweni (V10) secara umum mempunyai sifat perakaran yang
lebih baik jika dibandingkan dengan varietas lainnya, dengan hasil kemampuan
regenerasi akar tertinggi dan sistim pengolahan tanah tidak berpengaruh terhadap
perakaran dan pertumbuhan bibit varietas mangga.
Collections
- MT-Agribusiness [159]