ANALISIS DAN PENGUJIAN KAPASITAS SAMBUNGAN GIGI TUNGGAL DAN SAMBUNGAN GIGI MAJEMUK PADA BERBAGAI JENIS KAYU
Abstract
Kekuatan dan stabilitas struktur sangat tergantung pada penyambungan atau
pengikatan yang menyatukan bagian-bagiannya. Kegagalan konstruksi kayu sering
diakibatkan oleh gagalnya sambungan dari pada kegagalan material. Beberapa hal
yang menyebabkan rendahnya kekuatan sambungan menurut Awaludin (2002)
adalah terjadinya pengurangan luas tampang, terjadinya penyimpangan arah serat,
dan terbatasnya luas sambungan. Terdapat berbagai jenis sambungan pada struktur
kayu baik secara mekanis maupun non mekanis. Pada penelitian ini akan dicoba
sambungan secara mekanis yaitu jenis sambungan yang menggunakan material kayu.
Jenis sambungan mekanis yang akan diuraikan adalah sambungan gigi tunggal dan
sambungan gigi majemuk.
Penelitian diawali dengan melakukan pengujian material yang terdiri dari
pengujian kadar air kayu dan berat jenis (SNI -6850-2002
Metode Pengujian
Pengukuran Kadar Air Kayu dan Bahan Kayu
), kuat geser kayu (SNI 03-3400-1994
Metode Pengujian Kuat Geser Kayu di Laboraturium) serta pengujian kuat desak
(SNI 03-3958-1995
Metode Pengujian Kuat Tekan Kayu di Laboraturium) dengan
tiga jenis kayu berbeda yaitu kayu Bangkirai, kayu Keruing, dan kayu Kamper.
Kemudian dilakukan perencanaan sambungan guna untuk mengetahui kedalaman
takikan pada sambungan dengan beban rencana 3600 kg. Selanjutnya buat benda uji
berdasarkan perencanaan sambungan dengan tiga jenis kayu yang berbeda. Pengujian
sambungan gigi tunggal dan sambungan gigi majemuk dilakukan dengan
memberikan beban secara kontinu hingga mencapai beban maksimum.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa sambungan gigi majemuk lebih kuat dibandingkan sambungan gigi tunggal dengan beban yang dicapai pada sambungan
gigi majemuk 8266,67 kg dan sambungan gigi tunggal 6233,33 kg. Berdasarkan
pengujian sambungan gigi majemuk mengalami gagal desak dan sambungan gigi
tunggal mengalami gagal geser. Gaya desak yang terjadi pada sambungan gigi
majemuk 547,67 kg/cm
2
dan gaya geser pada sambungan gigi majemuk 69,21
kg/cm
2
. Dari pengujian tiga jenis kayu yang berbeda kayu Bangkirai lebih kuat
dibandingkan kayu Kamper dan Keruing hal ini didukung dari pengujian sambungan
dan berat jenis kayu Bangkirai lebih besar yaitu: 0,78 gr/cm
Keruing dan Kamper 0,70 gr/cm
3
dan 0,58 gr/cm
ix
3
.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4096]