MITOS KEPAHLAWANAN DALAM LUDRUK PAK SAKERA DI SAMPANG
Abstract
Kebudayaan beraneka ragam bentuk dan jenisnya. Salah satunya adalah mitos.
Mitos adalah suatu kepercayaan dalam masyarakat yang berupa cerita dan
dikembangkan secara turun menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya
melalui tuturan ataupun pementasan. Mitos yang diteliti dalam penelitian ini
termasuk dalam bentuk cerita yang berpadu dengan kesenian tradisional yakni seni
pertunjukkan ludruk. Salah satu lakon ludruk yang dipentaskan adalah lakon Pak
Sakera. Pada masyarakat Madura khususnya masyarakat Sampang Pak Sakera
dikenal sebagai pahlawan. Penelitian ini menarik karena memadukan dua kebudayaan
Jenis penelitian ini adalah kualitatif etnografi. Penelitian ini mendeskripsikan
wujud mitos, nilai budaya, dan fungsi mitos. Data dalam penelitia n ini berupa teks
bacaan, data lisan yang diperoleh dari hasil wawancara dari narasumber, dan video
ludruk Pak Sakera. Sumber data penelitian ini berasal dari narasumber, buku -buku
mengenai mitos, kesenian ludruk serta mengenai Pak Sakera dan masyarakat Ma dura,
dan sumber data yang terakhir berupa video ludruk dari grup Permata dengan lakon
Sakera. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak catat,
wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan terdiri dari tiga proses
yaitu reduksi data, data yang di dapat diubah dari data lisan ke dalam bentuk tulisan.
Penyajian data, data yang sudah didapat diubah, kemudian disusun menjadi narasi
viii
cerita. Penarikan kesimpulan, data yang telah disusun menjadi narasi cerita di tarik
kesimpulan sesuai dengan data yang ditemukan.
Hasil penelitian menjelaskan deskripsi mitos kepahlawanan Pak Sakera, nilai
budaya, dan fungsi mitos pada masyarakat Sampang. Wujud mitos kepahlawanan Pak
Sakera adalah Pak Sakera dikenal sebagai pahlawan untuk rakyat kecil kar ena dengan
kebaranian yang dimiliki Pak Sakera, Pak Sakera membantu buruh pabrik untuk
mendapatkan haknya. Nilai budaya yang ada dalam mitos kepahlawanan Pak Sakera
antara lain, nilai kepribadian, nilai sosial, dan nilai religius. Nilai kepribadian
meliputi hargadiri, keberanian, dan tanggung jawab. Harga diri merupakan hal yang
sangat penting bagi masyarakat Sampang. Bentuk pelecahan harga diri akan berujung
pada peristiwa carok. Keberanian meliputi keberanian yang dimiliki untuk membantu
orang-orang yang lemah serta keberanian untuk mengakui kesalahan yang telah
diperbuat. Tanggung jawab yang ditemukan adalah rasa menjaga apa yang telah
diamanatkan dan berani menerima konsekuensi yang diterima. Nilai sosial terdiri dari
rela berkorban, kasih sayang, dan peduli. Rela berkorban dalam penelitian ini adalah
rela memberikan apa yang dimiliki kepada orang lain. Rela berkorban dimiliki
seorang yang berjiwa pahlawan, karena seorang pahlawan rela mengorbankan
hidupnya untuk melindungi apa yang wajib dilindungi. Salah satu wujud kasih sayang
adalah member perhatian. Nilai religius meliputi keimanan kepada Tuhan Y.M.E.
Fungsi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah menjadikan harapan untuk
kehidupan masyarakat sekarang, memberikan pengetahuan kehidupan orang Madura,
serta menjadi media pendidikan nilai.
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan yang ada dalam mitos kepahlawanan
Pak Sakera adalah wujud mitos yang menggambarkan keberanian Pak Sakera untuk
membantu para buruh. Nilai budaya yang ditemukan yang meliputi nilai kepribadian,
nilai soisal, dan nilai religiusitas. Saran yang dapat diberikan setelah melakukan
penelitian, menemukan hasil, dan pembahasan adalah dapa tmengaplikasikan nilai nilai
budaya dalam kehidupan sehari-hari, dapat memberikan informasi dan
pengetahuan baru bagi pembaca, sehingga berminat untuk melakukan penelitian yang
sejenis atau melakukan penelitian dengan pembahasan yang lebih luas, dan yang
terakhir penelitian ini bisa dijadikan salah satu sumber referensi untuk materi
pembelajaran Bahasa Indonesia kelas XI.