dc.description.abstract | Helicoverpa armigera Hubn. merupakan serangga hama penting yang
banyak dijumpai pada jenis tanaman pertanian di Indonesia. Serangga hama ini
mempunyai banyak tanaman inang, baik tanaman yang dibudidayakan maupun
tumbuhan liar (Kalshoven, 1981; Zalucki et al.,1986). Salah satu tanaman inang
ulat ini adalah tomat. H. armigera Hubn. dapat menurunkan produksi tomat
sampai 52% (Setiawati, et al., 2005). Adanya serangan dari ulat ini cukup
mengganggu sektor pertanian di Indonesia sehingga perlu diadakan pengendalian,
salah satunya dengan menggunakan pestisida. Dalam pengendalian ulat ini
diperlukan pestisida yang ramah lingkungan. Salah satu alternatif pilihannya
adalah penggunaan pestisida hayati tumbuhan.
Tembakau (Nicotiana tobaccum L.) adalah salah satu bahan pestisida
nabati yang sangat ampuh. Daun tembakau memiliki nilai ekonomis tinggi
terutama digunakan dalam pembuatan rokok dan cerutu, sehingga untuk
pembuatan pestisida nabati digunakan organ tubuh lain dari tembakau yang juga
mengandung nikotin yang memiliki nilai ekonomis rendah yakni dengan
memanfaatkan sisa-sisa tulang daunnya. Bahan pestisida nabati juga bisa dibuat
dengan memanfaatkan tembakau yang kualitasnya jelek dan harganya murah.
Potensi Jember di bidang tembakau dan pengolahan hasil tembakau cukup
besar, bahkan sampai saat ini Jember adalah penyuplai 20% tembakau untuk
pabrik rokok di Indonesia (Unej, 2009). Terdapat beberapa varietas tembakau
yang dapat diperoleh dari Jember, misalnya jenis TBN (Tembakau Bawah
Naungan), Na-Oos, Kasturi, dan Virginia Lombok. Limbah tulang daun yang
digunakan pada penelitian ini adalah ibu tulang daunnya. Nikotin umumnya dipakai untuk melindungi tanaman di rumah kaca dan
tanaman hias sebagai fumigan. Nikotin dapat pula bertindak sebagai racun kontak
untuk mengendalikan beberapa jenis ulat perusak daun dan serangga penghisap
bertubuh lunak seperti aphid, thrips dan kutu daun (Novizan, 2002).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh ekstrak limbah
ibu tulang daun tanaman tembakau varietas Virginia Lombok dan TBN terhadap
mortalitas ulat buah (Helicoverpa armigera Hubn.), untuk mengetahui berapa
konsentrasi yang paling efektif, berapakah nilai LC
dan untuk mengetahui
adakah interaksi antara varietas dengan pemberian berbagai konsentrasi terhadap
mortalitas ulat buah (Helicoverpa armigera Hubn.).
ix
50
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris. Desain
penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial.
Terdapat 2 perlakuan yakni pengaruh varietas dan konsentrasi dengan 3 kali
ulangan. Varietas ekstrak tembakau yang digunakan adalah Virginia Lombok dan
TBN, dengan konsentrasi mulai dari 0 (kontrol), 30%, 40%, 50%, 60%, dan 70%.
Pengamatan dilakukan selama 24 jam dan ekstrak dilakukan secara remaserasi
dengan pelarut metanol. Larva ulat yang digunakan larva instar 2 masing-masing
perlakuan berisi 10 ekor.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: faktor
konsentrasi berpengaruh signifikan atau berbeda nyata terhadap mortalitas larva
H. armigera. Untuk faktor varietas (Virginia dan TBN) berpengaruh tidak
signifikan atau tidak berbeda nyata terhadap mortalitas ulat. Hal ini juga terjadi
pada faktor kombinasi antara varietas dengan pemberian berbagai konsentrasi
yang berpengaruh tidak signifikan atau tidak berbeda nyata terhadap mortalitas
larva H. armigera. Konsentrasi yang efektif adalah 30%. Nilai LC
ekstrak
tembakau terhadap mortalitas H. armigera tidak dapat dihitung karena mortalitas
larva kurang dari 50%. | en_US |