TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PERISTIWA TUTUR INTERAKSI JUAL BELI DI KAKI LIMA
Abstract
Bahasa dalam kehidupan manusia memiliki peranan penting yaitu sebagai alat
komunikasi antara pembicara dan pendengar atau penulis kepada pembaca.
Fenomena bahasa yang terjadi dalam peristiwa tutur interaksi jual beli di kaki lima
sangat unik untuk dikaji. Dalam peristiwa tutur interaksi jual beli di kaki lima banyak
ditemukan tindak tutur direktif. Tindak direktif merupakan tindak tutur yang
bertujuan agar mitra tutur melakukan tindakan sesuai dengan kehendak penutur.
Salah satu klasifikasi tindak direktif adalah requesitif, quesitif, requiremen,
prohibitif, permisif, dan advisoris (Bach dan Harnish dalam Ibrahim, 1993:28).
Modus tindak direktif adalah pengungkapan atau penggambaran suasana psikologi
perbuatan menurut tafsiran si pembicara atau sikap si pembicara tentang apa yang
diucapkannya. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimanakah jenis
tindak direktif dalam interaksi jual beli di kaki lima?. 2) Bagaimanakah modus tindak
direktif dalam interaksi jual beli di kaki lima?
Rancangan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Jenis penelitian
adalah deskriptif. Lokasi penelitian yang dipilih adalah pedagang kaki lima jalan
Kalimantan dan Jawa Jember. Sumber data penelitian adalah tindak tutur yang terjadi
dalam interaksi jual beli. Penelitian berupa segmen tutur dalam interaksi jual beli.
Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, dan analisis data
dilakukan dengan metode kualitatif, yang terdiri dari tiga proses, yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada empat jenis tindak direktif yang
ditemukan dari hasil analisis data yaitu, requiremen, quesitif, requesitif, dan permisif.
vii
Modus yang juga ditemukan yaitu, modus imperatif, modus obligatif, dan modus
interogatif.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diberikan saran: (1) pemerhati bahasa,
dapat menelaah hasil penelitian ini sebagai bahan diskusi khususnya dalam
pembelajaran tindak tutur seperti tindak direktif beserta modus tuturnya, (2) pengajar
bahasa Indonesia, dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan materi keterampilan berbicara, khususnya yang menyangkut subtansi
kajian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, (3) karena dalam penelitian ini tidak
mencakup semua landasan teori mengenai tindak tutur direktif, peneliti lain yang
ingin melakukan penelitian serupa disarankan untuk melacak tindak tutur direktif
dengan menggunakan landasan teori yang berbeda, untuk menambah khasanah
pengetahuan tentang tindak tutur.