P E N G AR UH PROF E S IONALI S M E P E G AW AI T E RHAD AP P E L AY AN AN P RIM A
Abstract
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan publik yang
dituntut untuk dapat memberikan kepuasan pada pelanggan dalam hal ini adalah
pasien karena yang dirasakan selama ini pelayanan yang diberikan oleh aparatur
pemerintah masih jauh dari yang diharapkan. Oleh karena itu, salah satu cara untuk
mencapai kepuasan pasien tersebut adalah dengan pelayanan prima. Membangun
pelayanan prima harus dimulai dari meningkatkan profesionalisme pegawai karena
profesionalisme pegawai merupakan faktor yang sangat penting bagi keberhasilan
suatu organisasi. Dalam bidang kesehatan, profesionalisme pegawai sangat
diperlukan karena tanpa adanya profesionalisme maka dapat mengakibatkan berbagai
hal, mulai dari penyimpangan kecil terhadap standar layanan kesehatan, sampai
kepada kesalahan fatal yang dapat membahayakan jiwa pasien. Tujuan penelitian
untuk mengetahui pengaruh profesionalisme pegawai terhadap pelayanan prima pada
bagian rawat inap Puskesmas Sempu Kecamatan Sempu Kabupaten Bnyuwangi.
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sempu Kecamatan Sempu Kabupaten
Banyuwangi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian
asosiatif dan bersifat kausal atau sebab akibat. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 46 orang pasien yang sedang menjalani rawat inap. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer
diperoleh dari wawancara dan observasi sedangkan data skunder diperoleh dari file,
buku, jurnal ilmiah atau sumber dokumen lain yang terkait dengan penelitian. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi,
kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini terdiri dari variabel X (independen) yaitu
profesionalisme pegawai dan variabel Y (dependen) yaitu pelayanan prima.
Profesionalisme pegawai dapat diukur dari tiga indikator yaitu kompetensi pegawai,
dedikasi pegawai serta etika pegawai. Sedangkan pelayanan prima dapat diukur dari
enam indikator yaitu transparansi, akuntablitas, kondisional, partisipatif, kesamaan
hak, serta keseimbangan hak dan kewajiban. Teknik pengumpulan data yang utama
yaitu menggunakan kuesioner dengan jenis multiple choisce item dengan bentuk
pertanyaan tertutup.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai variabel profesionalisme pegawai
dinyatakan tinggi yaitu sebesar 97,8%. Variabel tersebut diukur dari indikator
kompetensi pegawai sebesar 97,8% yang dinyatakan tinggi, dedikasi pegawai sebesar
58,7% yang dinyatakan cukup tinggi, serta etika pegawai sebesar 82,6% yang
dinyatakan cukup tinggi. Sedangkan variabel pelayanan prima dinyatakan baik
dengan nilai yang diperoleh sebesar 97,8%. Variabel tersebut diukur dari indikator
transparansi sebesar 86,9% yang dinyatakan cukup baik, akuntabilitas sebesar 91,3%
yang dinyatakan baik, kondisional sebesar 91,3% yang dinyatakan baik, partisipatif
sebesar 69,6% yang dinyatakan cukup baik, kesamaan hak sebesar 69,6% yang
dinyatakan cukup baik, keseimbangan hak dan kewajiban sebesar 89,1% yang
dinyatakan baik. Selanjutnya hasil analisis data dengan menggunakan rank spearman
diperoleh r
s
hitung sebesar 0,53282 lebih besar dari r
tabel yaitu 0,291. Berdasarkan
taraf signifikansi =5% diperoleh hasil uji t-test didapatkan t hitung sebesar 4,17656
lebih besar dari t tabel yaitu 2,021, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada
s
pengaruh yang signifikan antara profesionalisme pegawai terhadap pelayanan prima.