Show simple item record

dc.contributor.authorVIKRIYAH
dc.date.accessioned2014-01-28T22:53:42Z
dc.date.available2014-01-28T22:53:42Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM061610101039
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26677
dc.description.abstractCandidiasis umumnya sering terjadi pada daerah mukokutan seperti mulut (thrush), daerah perineal ( Candida Dermatitis lapisan ) dan daerah intertriginous (Candida intertrigo) (Norton, 2001: 1). Agen penyebab candidiasis yang paling sering adalah C. albicans, C. tropicalis, C. parapsilosis, C. glabrata, C. guilliermondii dan C. dubliniensis (Brooks dkk, 2007: 658). Spesies ini akan menjadi agen yang infeksius ketika terjadi perubahan – perubahan pada lingkungan tubuh yang menyebabkan pertumbuhannya tidak terkontrol (The Health Central Network, 2009: 1). Berkumur merupakan salah satu cara yang dapat menurunkan jumlah populasi mikloflora dan kuman pada rongga mulut (Mangundjaja dkk, 2000:1). Bahan berkumur bisa berasal dari bahan alam atau bahan obat sintetik (Wistreicth dan Lecthman dalam Sukanto dan Yuliati, 2002: 99). Pemanfaatan tanaman obat (bahan alam) dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern (sintetis) (Sari, 2006: 2). Obat sintetis dapat menimbulkan efek merugikan dalam penggunaan jangka waktu yang lama (Pratiwi, 2005: 65). Salah satu tanaman obat yang belakangan cukup popular adalah tanaman rosela (Hibiscus sabdariffa Linn). Masyarakat telah memanfaatkan tanaman rosela untuk mengatasi berbagai penyakit dan masalah kesehatan (Mardiah dkk, 2009: 3). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kumur ekstrak kelopak bunga rosela kering (Hibiscus sabdariffa Linn) terhadap nilai absorbansi tingkat kekeruhan media Candida sp. dan untuk mengetahui kadar minimal dari ekstrak kelopak bunga rosela kering (Hibiscus sabdariffa Lin) yang memiliki efek antijamur. Penelitian ini merupakan penelitian uji klinis yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dengan rancangan penelitian the pre and post test only control group design. Subyek penelitian sebanyak 30 orang yang dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok yang berkumur dengan Chlorhexidin (kontrol positif), kelompok yang berkumur ekstrak kelopak bunga rosela kering 20% (Rosela 20%), kelompok yang berkumur ekstrak kelopak bunga rosela kering 40% (Rosela 40%), kelompok yang berkumur ekstrak kelopak bunga rosela kering 60% (Rosela 60%), kelompok yang berkumur ekstrak kelopak bunga rosela kering 80% (Rosela 80%), dan kelompok yang berkumur aquadest steril (kontrol negatif). Data di analisis menggunakan uji Oneway Anova dan uji Tukey HSD. Secara deskriptif pengaruh kumur ekstrak kelopak bunga rosela kering terhadap Candida sp melalui tingkat kekeruhan media yang memiliki rerata terbesar terdapat pada kelompok kontrol positif dan rerata terkecil pada kelompok kontrol negatif. Hasil uji statistik One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan bermakna pengaruh berkumur ekstrak kelopak bunga rosela kering terhadap Candida sp. Selanjutnya untuk mengetahui kelompok mana saja yang berbeda bermakna dilakukan uji Tukey HSD. Hasil uji Tukey HSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pengaruh kumur ekstrak kelopak bunga rosela terhadap nilai absorbansi tingkat kekeruhan media Candida sp. antara kelompok kumur ekstrak kelopak bunga rosela kering 20% dengan kelompok kumur ekstrak kelopak bunga rosela kering 40%, 60%, 80% serta kelompok kumur chlorhexidin. Selain itu terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok kumur aquadest steril jika dibandingkan dengan kelompok kumur ekstrak kelopak bunga rosela kering 20%, 40%, 60% , 80% dan kelompok kumur chlorhexidin. Terdapat perbedaan yang tidak bermakna pengaruh kumur ekstrak kelopak bunga rosela terhadap nilai absorbansi tingkat kekeruhan Candida sp. antara kelompok chlorhexidin dengan kelompok kumur ekstrak kelopak bunga rosela kering 40%, 60%, dan 80%. Hal ini berarti bahwa kelompok kumur ekstrak kelopak bunga rosela kering 40%, 60%, 80% memiliki pengaruh yang sama dengan kelompok kumur chlorhexidin. Dari hasil enelitian ini dapat disimpulkan bahwa kumur ekstrak kelopak bunga rosela kering dapat menurunkan nilai absorbansi tingkat kekeruhan media Candida sp.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061610101039;
dc.subjectPengaruh Kumur Ekstrak Kelopak Bunga Rosela Keringen_US
dc.titlePENGARUH KUMUR EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELA KERING (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP NILAI ABSORBANSI TINGKAT KEKERUHAN MEDIA Candida sp.en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record