DENSITAS TRIKOMA DAN DISTRIBUSI VERTIKAL DAUN BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max Linnaeus) TERHADAP PREFERENSI OVIPOSISI Spodoptera litura Fabricius
Abstract
Spodoptera litura Fabricius merupakan salah satu hama penting pada
tanaman kedelai. Identifikasi ketahanan 3 varietas kedelai yaitu Surya, Baluran dan
Galunggung terhadap S. litura dilakukan di Dinas Pertanian dan Hortikultura Patrang,
Jember mulai Juni sampai awal Agustus 2010. Percobaan menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Karakter yang diamati adalah
densitas trikoma, panjang trikoma dan distribusi vertikal daun kedelai. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji adanya perbedaan densitas dan panjang trikoma
daun antara ketiga varietas kedelai; menguji adanya hubungan antara densitas dan
panjang trikoma daun ketiga varietas kedelai dengan preferensi oviposisi S. litura dan
untuk menguji adanya hubungan antara distribusi vertikal daun ketiga varietas kedelai
dengan densitas dan panjang trikoma serta preferensi oviposisi S. litura.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata densitas trikoma tertinggi
adalah varietas Baluran yaitu 14,01/ mm
vii
2
; kemudian varietas Surya 5,27/ mm
; dan
varietas Galunggung 3,51/ mm
2
. Rata-rata ukuran trikoma terpanjang adalah varietas
Galunggung yaitu 0,70 mm; kemudian varietas Surya 0,58 mm; dan varietas Baluran
0,48 mm. Rata-rata jumlah telur S. litura tertinggi terdapat pada varietas Surya yaitu
37,71 butir; kemudian varietas Baluran 33,36 butir; dan varietas Galunggung 10,38
butir. Distribusi vertikal dalam hubungannya dengan densitas trikoma, maka pada
varietas Surya, rata-rata densitas trikoma tertinggi terdapat pada daun ke-14, yaitu
26,62/ mm
2
dan terendah terdapat pada daun ke-2 yaitu 0,91/ mm
. Pada varietas
Baluran, densitas trikoma tertinggi terdapat pada daun ke-14, yaitu 58,82/ mm
2
2
2
danterendah terdapat pada daun ke-2 yaitu 3,25/ mm
2
. Pada varietas Galunggung,densitas trikoma tertinggi terdapat pada daun ke-11, yaitu 15,90/ mm
dan terendahterdapat pada daun ke-1 yaitu 0,69/ mm
2
.
Distribusi vertikal dalam hubungannya dengan rata-rata panjang trikoma,
pada varietas Surya, rata-rata ukuran trikoma terpanjang terdapat pada daun ke-14,yaitu 1,17 mm dan terpendek terdapat pada daun ke-2 yaitu 0,26 mm. Pada varietasBaluran, rata-rata ukuran trikoma terpanjang terdapat pada daun ke-14 yaitu 0,75 mm
dan terpendek terdapat pada daun ke-2 yaitu 0,33 mm. Pada varietas Galunggung,rata-rata ukuran trikoma terpanjang terdapat pada daun ke-13, yaitu 0,84 mm danterpendek terdapat pada daun ke-1 dan daun ke-5 yaitu 0,45 mm.
Distribusi vertikal dalam hubungannya dengan rata-rata jumlah telur, makapada pada varietas Surya, rata-rata jumlah telur tertinggi adalah pada daun ke-12,yaitu 181,33 butir dan terendah pada daun ke-13 sebanyak 1,67 butir. Pada varietasBaluran, rata-rata jumlah telur tertinggi adalah pada daun ke-11, yaitu 138,00 butirdan terendah pada daun ke-6 yaitu 10,00 butir. Pada varietas Galunggung, rata-ratajumlah telur tertinggi adalah pada daun ke-8 yaitu 64,00 butir dan terendah pada daunke-10 sebanyak 1,33 butir. Analisis data menggunakan Analisis Univariat,dilanjutkan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf kepercayaan 5%.
2