dc.description.abstract | Pembelajaran Matematika di SD pada umumnya masih menggunakan
model pembelajaran konvesional, yaitu suatu model pembelajaran yang
menitikberatkan pada guru sebagai subjek yang aktif dalam pembelajaran,
sedangkan siswa hanya sebagai pendengar materi saja (pasif). Berdasarkan
Informasi awal yang diberikan oleh guru di SDN Baratan 01, khususnya kelas 4B
terdapat permasalahan yaitu kurangnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama. Hal ini berdampak pada
ketuntasan hasil belajar siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan kelas
minimal yang ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥ 75%.
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan model
pembelajaran yang berorientasi pada sikap dan prilaku bersama dalam bekerja
atau membantu diantara sesama dalam kelompok yang heterogen baik dari segi
kemampuan akademiknya, jenis kelamin dan sukunya. Setelah mendapat
kesempatan belajar dengan tim, siswa diberi soal kuis mengenai materi yang
dipelajari secara individu. Skor kuis semua siswa dicatat dan semua tim yang skor
rata-rata kuisnya tinggi diberi penghargaan khusus. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa kelas
4B SDN Baratan 01 Jember dalam penerapan model Cooperative Learning tipe
STAD dengan materi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama? (2) Bagaimanakah peningkatan ketuntasan belajar siswa kelas 4B SDN baratan 01 Jember pada materi Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama setelah
penerapan model Cooperative Learning tipe STAD?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas 4B SDN Baratan 01 Jember pada materi Penjumlahan Pecahan
Berpenyebut Tidak Sama melalui penerapan model Cooperative Learning tipe
STAD. Penelitian ini dilakukan di SDN Baratan 01 Jember pada semester genap.
Subjek penelitian yang diambil yaitu seluruh siswa kelas 4B SDN Baratan 01
Jember tahun ajaran 2010/2011, sebanyak 38 siswa yang terdiri dari 19 laki-laki
dan 19 perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode tes, dan
metode dokumentasi, sedangkan data yang dikumpulkan adalah berupa aktivitas
guru dan siswa selama pembelajaran, hasil tes, serta daftar nama dan nilai ulangan
harian siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami
peningkatan dalam setiap aspeknya. Aspek memperhatikan presentasi materi dari
guru mencapai 80,2%. Aspek bertanya kepada guru/teman kelompok mencapai
76,3 %. Aspek menjawab pertanyaan dari guru/teman kelompok mencapai 74,5
%. Aspek melakukan kerja sama dengan kelompok dalam menyelesaikan LKK
mencapai 80,7%. Aspek mengerjakan soal (kuis) mencapai 92,1%. Ketuntasan belajar siswa secara klasikal berdasarkan hasil tes akhir
mengalami peningkatan sebesar 10,53%. Pada siklus 1 mencapai 73,68%
tergolong belum mencapai ketuntasan belajar secara klasikal. Pada siklus 2
ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 84,21%. Dengan demikian stándar
ketuntasan belajar secara klasikal dalam penelitian ini telah terpenuhi sehingga
penelitian hanya dilakukan sebanyak 2 siklus.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Penerapan model Cooperative
Learning tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan
aktifitas dan hasil belajar siswa kelas 4B SDN Baratan 01 Jember pada Materi
Penjumlahan Pecahan Berpenyebut Tidak Sama. | en_US |