dc.description.abstract | Pembelajaran Sains menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) atau yang disebut juga kurikulum 2007, menekankan pada tiga aspek
yaitu penguasaan konsep, ketrampilan pengetahuan alam dan sikap ilmiah. Oleh
karena itu pembelajaran Sains diarahkan untuk meraih ketiga-tiganya yaitu siswa
dapat menguasai konsep Sains, mempunyai ketrampilan dan mempunyai sikap
ilmiah yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Pada
umumnya pembelajaran Sains yang ada saat ini mengutamakan penguasaan
konsep saja, guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang satu arah
saja, walaupun ada juga beberapa guru yang sudah menerapkan metode praktek
untuk beberapa pokok bahasan sehingga siswa hanya dapat memahami konsep
Sains sedangkan aspek ketrampilan dan sikap ilmiah cenderung diabaikan.
Metode yang digunakan adalah bertujuan untuk mengembangkan ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik siswa. Guna meningkatkan keaktifan dalam
pembelajaran Sains dengan pokok bahasan tentang gaya magnet pada siswa kelas
V SDN Sumberpakem 04 Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember, peneliti
menggunakan metode Brain Storming dengan diskusi sebagai metode
pembelajaran Sains. Pada saat ini berhasil tidaknya siswa dan guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar diukur berdasarkan Standar Ketuntasan
Minimal (SKM). SKM mata pelajaran Sains kelas V SDN Sumberpakem 04
Kecamatan Sumberjambe kabupaten Jember adalah 65. Rendahnya prestasi
belajar siswa salah satunya karena dalam proses pembelajaran selama ini guru
hanya menggunakan metode ceramah yang monoton. Siswa hanya belajar di
kelas, menerima konsep yang diberikan guru, serta dituntut untuk menghafal
definisinya dan mengingat penggunaanya untuk menyelesaikan soal. Padahal
siswa yang selalu dijejali dengan konsep-konsep tersebut belum tentu akan dapat
mengingatnya terus. Oleh karena itu peneliti menginginkan adanya perubahan
cara belajar siswa dalam pembelajaran Sains, yaitu dengan mengaplikasikan
pembelajaran Sains melalui metode Brain storming dengan diskusi. Pembelajaran
dengan metode Brain Storming dapat mengurangi rasa bosan pada siswa karena dengan memberikan pernyataan-pernyataan yang salah dari fakta yang sebenarnya
akan memancing siswa untuk melakukan pembenaran. Konflik di dalam kelas
inilah yang memang diharapkan oleh peneliti untuk meningkatkan keaktifan siswa
dalam pembelajaran. Peneliti sengaja menciptakan suasana yang kompetitif
diantara siswa, sehingga setiap siswa mempertahankan pernyataannya masing masing. Bahkan peneliti sedikit memihak kepada pernyataan siswa yang kurang
tepat, sehingga suasana konflik yang diciptakan akan terasa hidup. Namun pada
akhirnya peneliti bersama siswa mengadakan pembenaran dan penguatan. Peneliti
beranggapan bahwa dengan metode ini siswa akan merasa senang karena belajar
seakan-akan sambil bermain, berdiskusi dan berkompetisi. Dengan sifat siswa
yang kompetitif itulah maka sangat memungkinkan metode ini untuk diterapkan.
Salah satu kebaikan dari model pembelajaran Brain storming dengan diskusi
adalah bahwa siswa belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan
pertanyaan, dan mencoba menemukan jawaban terhadap pertanyaannya sendiri
dengan melakukan kegiatan observasi (penyelidikan), dengan cara seperti itu
siswa atau anak menjadi kritis dan aktif belajar. Penelitian dilaksanakan dalam 2
siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan (planning),
penerapan tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).
Dari pelaksanaan 2 siklus tersebut diperoleh kesimpulan bahwa penerapan metode
Brain Storming dengan diskusi dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar
siswa pada pembelajaran Sains siswa kelas V SDN Sumberpakem 04
Sumberjambe. Peningkatan siswa dapat dilihat dari hasil belajar yang dicapai
siswa pada tindakan pendahuluan, siklus I dan siklus II terus mengalami
peningkatan. Pembelajaran dengan menggunakan metode Brain Storming dengan
diskusi dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas V SDN Sumberpakem 04 dalam
proses pembelajaran Sains hal ini terbukti pada siklus pertama aktivitas siswa
mencapai 62,5%, sedangkan pada siklus kedua diketahui persentase aktivitas
siswa secara klasikal yaitu 92%. Aktivitas kelompok juga mengalami peningkatan
dari siklus I dengan hasil sebesar 62,5 % meningkat pada siklus II dengan nilai
sebesar 93,8%. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas
siswa secara individu maupun kelompok, setelah mengikuti pembelajaran melalui
penerapan metode Brain Storming dengan diskusi mengalami peningkatan yang
cukup maksimal. Pembelajaran melalui penerapan metode Brain Storming dengan
diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Sumberpakem 04 dalam pembelajaran Sains pokok bahasan gaya magnet. Hal ini terbukti dengan
adannya peningkatan prestasi belajar siswa secara klasikal. Nilai rata-rata hasil
belajar siswa pada siklus pertama sebesar 60. Pada siklus kedua meningkat 26,1
sehingga menjadi 86,1. | en_US |