HUBUNGAN KONFLIK FUNGSIONAL DENGAN KINERJA ORGANISASI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN (BAPPEKAB) JEMBER
Abstract
Organisasi sebagai suatu sistem terdiri dari komponen-komponen
(subsistem) yang saling berkaitan atau saling tergantung (interdependence) satu
sama lain dan dalam proses kerjasama atau interaksinya pasti terjadi konflik.
Konflik dalam suatu organisasi atau dalam hubungan antar kelompok adalah
sesuatu yang tidak dapat kita hindarkan. Malah dalam batas-batas tertentu justru
akan sangat bermanfaat bagi penciptaan perilaku organisasi yang efektif
Penelitian ini didasarkan pada perumusan masalah yaitu Bagaimanakah konflik
fungsional di Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (BAPPEKAB)
Jember, bagaimanakah kinerja organisasi di Badan Perencanaan Pembangunan
Kabupaten (BAPPEKAB) Jember “apakah ada hubungan konflik fungsional
dengan kinerja organisasi pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten
(Bappekab) Jember?”
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konflik fungsional dan kinerja
organisasi pada Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (BAPPEKAB)
Jember, untuk mengetahui apakah ada hubungan antara konflik fungsional dengan
kinerja organisasi pada Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten
(BAPPEKAB) Jember. Adapun data – data yang diperoleh adalah berupa data
target dan realisasi program kerja Kantor BAPPEKAB Jember 2009, dan data
keadaan pegawai pada Kantor BAPPEKAB Jember.Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan analisis
deskriptif, analisis data kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan data-data yang
dinyatakan dengan angka-angka. Sedangkan pada analisis data deskriptif penulis
menggunakan tabel-tabel frekuensi untuk mendeskripsikan tiap-tiap variabel dan sub variabel. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja aktif
pada Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (BAPPEKAB) Jember, yang
berjumlah 51 orang (keadaan tahun 2009), dan dijadikan sampel sebanyak 33
orang pegawai, menggunakan teknik proportionate stratified random sampling.
Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan menggunakan skala Guttman dengan
dua alternatif pilihan, setelah data terkumpul maka dianalisis dengan metode
statistik parametrik, penulis menggunakan analisis Korelasi Pearson Product
Moment. Selanjutnya dari analisis data adalah pengukuran taraf signifikan dari
hasil penelitian, menentukan taraf signifikan adalah 95% dengan taraf kesalahan
5%. Kemudian dianalisis dengan Korelasi Product Moment yang menyatakan
bahwa, “ r hitung lebih besar dari r tabel (rh > r tabel) maka ha diterima.”
(Sugiyono, 2006:215)
Berdasarkan analisis kuantitatif, harga r hitung tabel sebesar 0,399
sedangkan harga r hitung sebesar 0,527. maka dapat dinyatakan bahwa ada
hubungan antara Konflik Fungsional terhadap Kinerja Organisasi pada Kantor
Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (BAPPEKAB) Jember.
Berdasarkan analisis deskriptif rata-rata prosentase jawaban responden
terhadap variabel Konflik Fungsional adalah sebesar 75,2% dan termasuk kategori
cukup tinggi dan prosentase jawaban responden terhadap variabel Kinerja Organisasi adalah sebesar 78,02% dan termasuk dalam kategori cukup tinggi,
memakai kriteria yang dikemukakan oleh Waluyo (1989:50).