PENENTUAN FORMATION FACTOR (F) DARI PENGUKURAN RESISTIVITAS PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) PAKUSARI, JEMBER
Abstract
Telah dilakukan penelitian di TPA Pakusari untuk menentukan formation
factor (F) dari pengukuran resistivitas dengan menggunakan konfigurasi Wenner.
Penelitian ini dilakukan dengan dua tahap. Pertama, pengukuran di lapangan yang
bertujuan untuk mengetahui sebaran resistivitas bawah-permukaan TPA. Kedua,
pengukuran di laboratorium yang bertujuan untuk mendapatkan harga konduktivitas
dan formation factor.
Pengukuran di lapangan dilakukan dengan menggunakan dua jenis elektroda,
yaitu dua elektroda arus dan dua elektroda potensial yang dihubungkan dengan
multimeter dan diinjeksikan dengan arus. Lintasan yang diambil sebanyak empat
lintasan. Lintasan I, di pinggir jalan jalur truk pengangkut sampah, lintasan II, di atas
sampah yang sudah kering, lintasan III, di atas sampah basah dan lintasan IV didekat
kolam monitoring.
Data yang diperoleh dari pengukuran lapangan adalah berupa arus, tegangan
dan jarak antar elektroda. Kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan
software Res2Dinv untuk inversi 2 dimensi (2-D). Dari inversi 2-D tersebut diperoleh
gambar penampang resistivitas yang menggambarkan distribusi resistivitas bawahpermukaan
tanah yang diteliti. Dari gambar penampang pada lintasan I diperoleh
anomali konduktif sebesar 6,03-9,33
Ωm, lintasan II diperoleh anomali konduktif
sebesar 4,30–8,46
Ωm, lintasan III diperoleh anomali konduktif sebesar 4,05-8,15
Ωm, lintasan IV diperoleh anomali konduktif sebesar 7,72 Ωm. Hasil yang didapat
dari pengukuran empat lintasan tersebut, menunjukkan bahwa polutan sampah masih
berkumpul dipusat pembuangan sampah (lintasan II dan III). Hal ini ditunjukkan
dengan besarnya anomali konduktif yang lebih rendah daripada lintasan I dan lintasan
Sementara itu, pengukuran di laboratorium dilakukan dengan mengukur
sampel tanah yang diambil dari tiap-tiap lintasan, digunakan untuk mendapatkan
harga resistivitas total tanah, resistivitas matrik dan resistivitas air. Kemudian akan
dihitung besarnya konduktivitas air dan formation factornya. Dari hasil perhitungan,
harga konduktivitas tinggi didapat pada lintasan II yaitu sebesar 6610
Ωm. Harga
tertinggi formation factor juga terletak pada lintasan II tersebut sebesar 8,6. Harga
formation factor berkurang dengan gradien yang lebih rendah yaitu ke arah barat
(lintasan I) sebesar 5,84.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin besar harga konduktivitas dan
formation factor menunjukkan bahwa porositas tanah pada daerah tersebut terisi oleh
lindi dengan kuantitas yang tinggi, yaitu berada pada lintasan II dan lintasan III.
Sedangkan aliran lindi di TPA ini mengalir ke arah barat (lintasan I). Hal ini
ditunjukkan dengan harga formation factor yang juga besar yaitu 6,8 dan 6,5,
sekalipun daerah tersebut bukan pusat pembuangan sampah.