dc.description.abstract | Mineral sulfida merupakan suatu bentuk material campuran antara sulfur
dengan satu atau lebih logam lain. Umumnya sulfida memiliki mempunyai banyak
kesamaan karakteristik metal, termasuk kilap metalik dan konduktivitas listrik. Sifat
konduktivitas listrik dari sulfida dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan
massive sulfida tersebut dengan menggunakan metode geolistrik. Dalam penelitian ini
metode pengukuran kelistrikan yang akan digunakan adalah metode Self-Potentials
(SP). Dengan menggunakan metode ini, dapat ditentukan profil anomali potensial dan
dugaan sebaran massive sulfida. Tujuan penelitian yang diharapkan dari penelitian ini
adalah membuat profil anomali SP di daerah Baban Kecamatan Silo Kabupaten
Jember sehingga sebaran massive sulfida pada daerah tersebut dapat diperkirakan.
Hasil penelitian di daerah Baban, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember ini diharapkan
dapat memberikan informasi tentang lokasi-lokasi yang mengandung mineral sulfida
dan dapat memberikan informasi tambahan di bidang eksplorasi Geofisika serta
sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan untuk mengetahui profil nilai
potensial massive sulfida yang berada di daerah Baban, Kecamatan Silo Kabupaten
Jember dengan menggunakan metode SP. Penelitian dilakukan di lokasi ini karena
pada lokasi ini yang diindikasikan terdapat massive sulfida berupa singkapan yang
diduga mengandung sulfida. Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data
yang didapat secara langsung dengan melakukan pengukuran nilai potensial dari
lintasan yang telah ditentukan, jarak offset, jarak spasi (jarak tiap elektroda) dan
posisi koordinat x dan y daerah yang diukur. Daerah pengukuran memiliki 8 lintasan
yang panjangnya masing-masing 500 m. Sedangkan jarak antar lintasan sebesar 160
m. Dalam satu lintasan dilakukan pengambilan sampel dengan spasi 25 meter.
Dari hasil pengukuran data potensial diri, kemudian dibuat grafik antara nilai
potensial terhadap jarak offset masing-masing lintasan, sehingga profil anomali
potensial pada masing-masing lintasan dapat digambarkan. Profil anomali potensial
menggambarkan nilai potensial pada masing-masing jarak offset lintasan pengukuran.
Nilai anomali potensial yang terjadi akan disesuaikan dengan tipe nilai potensial pada
tabel 1. Selanjutnya, dari profil anomali potensial yang diperoleh, dibuat kontur
ekuipotensial dalam tiga dimensi. Koordinat x dan y merupakan luas daerah yang
dicakup dalam pengukuran, sedangkan z merupakan nilai ekuipotensial. Hasil kontur
ekuipotensial digunakan untuk melihat respon potensial spontannya dan dengan
kontur ekuipotensial ini juga dapat diketahui posisi jebakan dan arah sebaran massive
sulfida pada daerah yang diteliti.
Pada penelitian ini, secara kuantitatif nilai anomali terendahnya hanya
mencapai 250 mv. Nilai ini sangat jauh dari referensi yang diberikan oleh sato dan
mooney dimana anomali massive sulfida kurang dari -700 mv. Percobaan sato dan
mooney merupakan percobaan laboratorium, sehingga mungkin jika diterapkan pada
penelitian lapangan sangat berbeda hasilnya. Penelitian yang dilakukan Yungul
(1954) anomali potensialnya mencapai -120 mv, sedangkan Sumarno di Sangkoropi,
Sulawesi Selatan menunjukkan nilai anomali pada kisaran -150 mv sampai -260 mv.
Selain itu, Nyquist dan Corry (2002) memaparkan bahwa noise SP sering terjadi akan
tetap nilainya 2 atau 3 kali diatas nilai potensial yang diasosiasikan sebagai massive
sulfida. Peta kontur eukuipotensial yang diperoleh dari pengolahan hasil pengukuran
menunjukkan beberapa lokasi massive sulfida. Dari gambar tersebut menunjukkan
bahwa berada pada daerah tengah (antara titik 250 m sampai 400 m arah utaraselatan)
secara horizontal dari barat ke timur. Kemudian, sebarannya mengarah ke
utara pada lintasan 3 sampai lintasan 6. selain itu terdapat pula dua deposit massive
sulfida lain yaitu, pada jarak 0 sampai 200 m arah utara-selatan pada lintasan 6
sampai lintasan 8. dan yang kedua berada pada lintasan 4. | en_US |