dc.description.abstract | Penyakit kusta merupakan masalah kesehatan di dunia yang tidak berhenti pada
tingginya jumlah kasus, tetapi juga berdampak pada psikososial penderita dan
masyarakat. Masalah masih berlanjut meskipun penderita sudah sembuh. Leprofobia
yang masih kuat di masyarakat mengakibatkan sulitnya penderita dan eks penderita
kusta diterima di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi penerimaan masyarakat kepada eks penderita kusta di wilayah
kerja Puskesmas Jenggawah Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian
analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah masyarakat umum di
wilayah kerja Puskesmas Jenggawah sebesar 33.186 jiwa pada tahun 2006. Besar
sampel 97 orang. Pengambilan sampel dengan metode proporsional random
sampling. Variabel bebasnya adalah tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, stigma,
peran Puskesmas, peran Dinas Sosial, peran kader posyandu, peran tokoh masyarakat.
Variabel terikatnya adalah penerimaan masyarakat. Analisis yang digunakan adalah
dengan uji chi square. Hasil penelitian di dapatkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan masyarakat kepada eks penderita kusta adalah tingkat
pendidikan (p=0,245 >
α=0,05), tingkat pengetahuan (p=1,000 > α=0,05), stigma
(p=0,022 < α=0,05), peran Puskesmas (p=0,428 > α=0,05), peran Dinas Sosial tidak
ada nilai statistiknya, peran kader posyandu (p=0,036 <
α=0,05), peran tokoh
masyarakat (p=0,525 >
α=0,05). Disimpulkan bahwa stigma dan kader posyandu
mempengaruhi penerimaan masyarakat kepada eks penderita kusta. | en_US |