dc.description.abstract | Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan siswa kelas X
SMA Nuris Jember dalam menulis puisi. Beberapa siswa menulis bukan karyanya
sendiri melainkan karya orang lain seperti, menulis syair lagu yang dihapalnya dan
menulis kembali karya puisi orang lain. Hal ini diakibatkan karena dalam proses
pembelajaran guru dalam menyampaikan materi dengan metode ceramah. Guru idak
menerapkan metode tanya jawab. Kemudian, guru langsung memberi tugas menulis
puisi kepada siswa dan dikerjakan di dalam kelas dengan ruangan yang tertutup dan
media yang terbatas. Setelah selesai puisi langsung dikumpulkan dengan tidak
dievaluasi pada akhir pembelajaran. Hal ini mengakibatkan nilai tugas siswa masih
dibawah rata-rata. Oleh karena itu, perlu digunakan metode untuk mengatasi masalah
tersebut yaitu dengan menggunakan metode karyawisata. Penelitian dilakukan dengan
membatasi masalah yaitu bagaimanakah penerapan metode karyawisata untuk
meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Nuris Jember.
Berdasarkan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk memecahkan
masalah kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Nuris Jember dengan
penerapan metode kaaryawisata.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang
terdiri atas tiga siklus yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II. Jenis penelitian yang
digunakan adalah simultan terpadu. Data dalam penelitian ini adalah rangkaian
kegiatan atau tindakan guru dan reaksi siswa selama proses belajar-mengajar
berlangsung. Data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.
Data yang dianalisis secara kualitatif adalah data yang diperoleh dar hasil observasi
dan wawancara, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tugas menulis puisi.
Sumber data yaitu siswa, guru, dan media selama proses belajar-mengajar
berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa
mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Peningkatan
kemampuan siswa tersebut disebabkan adanya tindakan dengan penerapan metode
karyawisata. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari ketuntasan belajar yang dicapai
oleh siswa. Pada prasiklus, 7 siswa (25%) yang mencapai ketuntasan dan 21 siswa
(75%) masih belum tuntas. Setelah diterapkan tindakan pada siklus I, ketuntasan
belajar meningkat menjadi 18 siswa (60%) dan 12 siswa (40%) masih belum tuntas.
Hasil pada siklus II, 26 siswa (85%) yang mencapai ketuntasan dan 5 siswa (15%)
belum mencapai ketuntasan.
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwapenerapan metode
karyawisata dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi. Saran-saran
yang diberikan antara lain, kemampuan siswa akan meningkat jika (1) pembelajaran
menulis puisi dilakukan dengan metode karyawisata, (2) pemilihan tempat
karyawisata yang memadai untuk melakukan pembelajaran, (guru memberikan | en_US |