dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh secara parsial dan
simultan penanaman modal dalam negeri, nilai tukar rupiah terhadap dollar as, tingkat
suku bunga SBI, jumlah uang beredar terhadap inflasi di indonesia.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linear
berganda. Model regresi linear berganda digunakan untuk estimasi variabel penelitian
dalam runtun waktu tahun 1998 – 2008.
Hasil penelitian koefisien regresi (b
) = 0,140 bernilai positif, hal ini berarti bila
terjadi kenaikan penanaman modal dalam negeri sebesar Rp 1 trlyun maka inflasi
meningkat sebesar 1,40% apabila nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, tingkat suku
bunga SBI, dan jumlah uang beredar konstan. Koefisien regresi (b
ix
1
) = 0,322 bernilai
positif, hal ini berarti bila terjadi kenaikan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS
sebesar Rp.1000,- maka inflasi meningkat sebesar 3,2% apabila penanaman modal
dalam negeri, tingkat suku bunga SBI, dan jumlah uang beredar konstan. Koefisien
regresi (b
3
2
) = -0,228 bernilai negatif, hal ini berarti bila terjadi kenaikan tingkat suku
bunga SBI sebesar 1% maka inflasi menurun sebesar 2,28% apabila penanaman
modal dalam negeri, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, dan jumlah uang beredar
konstan. Koefisien regresi (b
) = 0,464 bernilai positif, hal ini berarti bila terjadi
kenaikan jumlah uang beredar sebesar Rp 1 milyar maka inflasi naik sebesar 4,64%
apabila penanaman modal dalam negeri, nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS, dan
tingkat suku bunga SBI.
4
Kesimpulan penelitian ini penanaman modal dalam negeri, nilai tukar Rupiah
terhadap Dollar AS, jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap inflasi.
Sedangkan Tingkat Suku Bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap inflasi.
Kata kunci: inflasi, penanaman modal dalam negeri, nilai tukar Rupiah terhadap
Dollar AS,, tingkat suku bunga SBI, jumlah uang beredar. | en_US |