ANALISIS PERKEMBANGAN LAJU INFLASI DI INDONESIA SEBELUM DAN SETELAH KRISIS MONETER (1990 : 1 – 2007 : 4)
Abstract
Setiap negara maju maupun negara berkembang seringkali menghadapi permasalahan
yang sangat rumit terutama dalam memelihara kestabilan dan laju pertumbuhan ekonomi.
Padahal, stabilitas ekonomi merupakan salah satu indikator pembangunan ekonomi sebagaimana
yang ditetapkan dalam trilogi pembangunan. Hal ini karena stabilitas ekonomi merupakan
prasyarat yang sangat penting bagi kelancaran serta keberhasilan pembangunan ekonomi,
khususnya dalam menciptakan iklim ekonomi yang mampu meningkatkan gairah masyarakat
untuk menabung dan mendorong kegiatan investasi. Oleh karena itu, diperlukan adanya
penanganan secara serius mengenai hal-hal yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi, seperti
misalnya inflasi.
Inflasi adalah kecenderungan dari kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus.
Inflasi merupakan masalah ekonomi paling dominan yang dihadapi oleh masyarakat di seluruh
dunia. Secara teoritis faktor yang memiliki pengaruh terhadap fluktuasi laju inflasi yang berasal
dari dalam negeri adalah jumlah uang yang beredar, harga bahan pangan, fluktuasi harga minyak,
defisit anggaran pemerintah, penurunan nilai rupiah, dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut
dapat dikatakan sebagai faktor-faktor internal. Adanya kondisi perekonomian yang semakin
terbuka, yang tercermin dengan semakin besarnya kegiatan perdagangan internasional dari tahun
ke tahun memberikan peluang bagi masuknya pengaruh eksternal. Dalam perekonomian terbuka,
analisis terhadap laju inflasi dilakukan dengan memasukkan unsur eksternal sebagai salah satu
faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian secara teoritis laju inflasi tidak hanya
dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam negeri saja, tetapi juga faktor-faktor yang berasal dari luar
negeri. Oleh sebab itu diperlukan adanya ketegasan sikap pemerintah dalam mengelola faktor
internal dan eksternal. Sikap ini terwujud dalam setiap kebijakan-kebijakan ekonomi yang
dikeluarkan dan ditetapkan oleh pemerintah.
Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini dimaksudkan
untuk memahami realitas sosial sebagai realitas subjektif dan memberikan tekanan terbuka