UJI AKTIVITAS FRAKSI KAYA FLAVONOID EKSTRAK ETANOL DAUN KEMBANG BULAN (Tithonia diversifolia) PADA MENCIT YANG DIINFEKSI Plasmodium berghei
Abstract
Malaria adalah penyakit infeksi parasitik yang disebabkan oleh Plasmodium
yang menginfeksi manusia. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan masyarakat
terutama di Indonesia bagian timur. Penderita malaria di dunia saat ini mencapai 300-
500 juta orang, dan hal tersebut menyebabkan jutaan kematian. Pengobatan malaria di
beberapa daerah di Indonesia saat ini masih menggunakan klorokuin dan sulfadoksinpirimetamin.
Masalah baru kemudian muncul setelah adanya laporan terjadinya
resistensi terhadap klorokuin dan sulfadoksin-pirimetamin di berbagai provinsi di
Indonesia, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Timbulnya resistensi Plasmodium
terhadap obat-obatan antimalaria ini mendorong para peneliti mencari antimalaria
baru untuk menggantikan antimalaria yang tidak efektif lagi. Salah satu usaha yang
dilakukan yaitu menemukan antimalaria baru yang berasal dari tumbuhan dan telah
digunakan secara tradisional oleh masyarakat untuk mengobati malaria.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimalaria fraksi kaya
flavonoid ekstrak etanol daun kembang bulan (Tithonia diversifolia) pada mencit
yang diinfeksi Plasmodium berghei. Sebanyak 450 gram serbuk daun kembang bulan
diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% redestilasi.
Hasil ekstraksi tersebut kemudian dipisahkan dengan menggunakan vacuum liquid
chromatography (VLC) dengan eluen n-heksana terlebih dahulu sebanyak 100 ml.
Pemberian eluen selanjutnya menggunakan kombinasi n-heksana dan kloroform
dengan gradien kenaikan konsentrasi 5%. Kombinasi eluen tersebut diganti menjadi
kloroform dan metanol apabila perbandingan konsentrasi n-heksana dan kloroform
telah mencapai 0 : 100 dengan metode yang sama. Proses ini menghasilkan 41
vii
tampungan masing-masing sebanyak 100 ml. Hasil tampungan tersebut kemudian
ditotolkan pada lempeng Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Kieselgel 60 GF254 dan
dieluasi menggunakan eluen n-heksana : etil asetat dengan perbandingan 2 : 1.
Setelah dilakukan eluasi, lempeng KLT tersebut disemprot dengan penampak noda
anisaldehid sulfat dan dipanaskan sehingga terlihat profilnya. Noda yang dihasilkan
kemudian dievaluasi profilnya, kemudian tampungan yang memiliki kesamaan profil
kromatogram digabungkan dan dikeringkan sehingga pada akhir proses fraksinasi
menghasilkan 5 fraksi kering hasil pemisahan ekstrak daun kembang bulan.
Kelima fraksi tersebut kemudian ditotolkan pada lempeng KLT dan dieluasi
dengan eluen n-heksana dan etil asetat dengan perbandingan 4 : 1. Hasil skrining
tersebut menunjukkan bahwa pada fraksi 4 mengandung senyawa flavonoid yang
ditunjukkan dengan timbulnya noda berwarna kuning intensif dalam jumlah banyak
ketika disemprot dengan penampak noda ceri sulfat. Berdasarkan penelitian
sebelumnya fraksi 4 dengan dosis 2 mg/kgBB memiliki aktivitas antimalaria terhadap
P. berghei dengan persen penghambatan parasitemia terbesar ketiga setelah fraksi 2
dan fraksi 3 yaitu 70,3 ±2,19%. Selain itu, fraksi kaya flavonoid telah terbukti
memiliki aktivitas kemoprofilaksis malaria terhadap P. berghei. Oleh sebab itu,
dilakukan uji aktivitas antimalaria pada fraksi kaya flavonoid dan dihitung nilai ED50-
nya dengan menggunakan dosis 4; 2; 1; 0,5 mg/kgBB in vivo pada hewan uji yang
telah terinfeksi P. berghei. Pengujian dilakukan selama 4 hari dan pemeriksaan
parasitemia dilakukan selama 5 hari. Persen penghambatan fraksi kaya flavonoid
pada masing-masing dosis sebesar 80,5 ± 2,50%; 72,83 ± 1,44%; 55,61 ± 1,51%; dan
47,4 ± 2,66%. Data tersebut kemudian diolah dengan analisis probit menggunakan
program SPSS. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, fraksi kaya
flavonoid ekstrak etanol daun kembang bulan terbukti memiliki aktivitas antimalaria
terhadap P. berghei dengan nilai ED50 sebesar 0,622 mg/kgBB
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1490]