dc.description.abstract | Padi merupakan sumber makanan pokok bagi sebagian besar rakyat
Indonesia. Pada tahun 1960 Indonesia menjadi negara pengekspor beras terbesar di
dunia. Indonesia menjadi “price leading” dalam perdagangan beras internasional.
Artinya, harga beras di pasaran dunia ditentukan oleh permintaan Indonesia
(Prasetiyo, 2002: 7). Pada tahun 2008. Indonesia justru menjadi negara pengimpor
beras terbesar di dunia dengan jumlah 5,959 juta ton (Briawan, 2004). Produktivitas
padi masih dapat ditingkatkan melalui implementasi program Pengendalian Hama
Terpadu (PHT) (Hasibuan, 2008). Dalam rangka peningkatan produktivitas tanaman
padi salah satu faktor penghambatnya adanya Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) yang menyerang tanaman padi. OPT utama pada padi antara lain tikus,
penggerek batang, tungro, dan keong mas (Budiyono, 2006). Keong mas bersifat
herbivor yang pemakan segala dan sangat rakus, tanaman yang disukai tanaman yang
masih muda dan lunak seperti bibit padi (Sutanto, 2009). Pengalaman di lapang
menunjukkan bahwa kerusakan pada pertanaman padi muda bervariasi dari 10-100%
(Agustin, 2003).
Salah satu biji yang berpotensi untuk dijadikan sebagai moluskisida botanis
adalah biji mindi (Melia azedarach Linnaeus), senyawa aktif yang diketahui potensial
digunakan sebagai moluskisida botanis yaitu azadirachtin, salanin, nimbin dan
meliantriol (Purwantini, 2009). Berkaitan dengan pemanfaatan ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus), maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus) terhadap daya tetas dan
survivorship telur keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck), serta mengetahui
lethal consentration 50% (LC
50
48 jam dan LC
96 jam) ekstrak biji mindi terhadap
mortalitas anakan keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck).
viii
50
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2011. Pemeliharaan keong mas dan
pembudidayaan telur keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) serta penelitian
dilakukan di Laboratorium Biologi (Zoologi), FKIP, Universitas Jember, ekstraksi
biji mindi (Melia azedarach Linnaeus) dilakukan di Laboratorium Biologi, Fakultas
Farmasi Universitas Jember. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan tiga kali ulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak
biji mindi (Melia azedarach Linnaeus) dalam beberapa serial konsentrasi (40%, 50%,
60%, dan 70%), Variabel terikat pada penelitian ini adalah daya tetas dan
survivorship telur keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck). Analisis data dengan
uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% (P<0,05), untuk mengetahui tingkat
perbedaan dari masing- masing perlakuan dilanjutkan dengan dengan uji LSD dengan
tingkat kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan ekstrak biji mindi (Melia
azedarach Linnaeus) konsentrasi 40% efektif menurunkan laju daya tetas telur keong
mas (Pomacea canaliculata L.) sebesar 37%; Ekstrak biji mindi (Melia azedarach
Linnaeus) konsentrasi 40% efektif menurunkan laju survivorship anakan keong mas
(Pomacea canaliculata L.) sebesar 19%; sedangkan pada konsentrasi 50%, 60%, dan
70% tidak ada telur yang menetas. Pada LC
48 jam diketahui sebesar 38,387%
ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus) dan pada LC
50
96 jam sebesar
20,872% ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus). | en_US |