UJI AKTIVITAS CMC-ase ISOLAT KAPANG ASAL SAWAH PANTAI WATU ULO JEMBER PADA BERBAGAI pH
Abstract
Kapang yang mempunyai aktivitas CMC-ase pada berbagai macam pH
memberikan keuntungan komersial yang tinggi dikarenakan potensi aplikasinya
bagi industri makanan, tekstil, detergen dan pulp/kertas. Namun tidak semua
kapang selulolitik mampu menghasilkan CMC-ase yang aktif pada berbagai
macam pH. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan aktivitas
CMC-ase 26 isolat kapang asal jerami padi sawah pantai Watu Ulo Jember pada
berbagai pH dan mendapatkan kapang dengan aktivitas CMC-ase tertinggi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2005 di
Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam serta Laboratorium Pusat Penelitian Biologi Molekuler
Universitas Jember. Bahan percobaan yang digunakan diantaranya adalah 26
isolat kapang yang berasal dari Watu Ulo Jember yang merupakan koleksi
Laboratorium Mikrobiologi, media PDA (Potato Dextrose Agar), Pollard 1 %,
Congo Red 0,1 %, CMC (Carboxymethyl Cellulose) dan DNS (Dinitrosalicylic
Acid). Percobaan ini dilakukan dengan skrining kapang secara semikuantitatif dan
kuantitatif. Skrining secara semikuantitatif menggunakan metode Congo Red,
sedangkan skrining secara kuantitatif menggunakan metode DNS. Identifikasi
isolat kapang dilakukan sampai tingkat genus.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah uji aktivitas secara
semikuantitatif menunjukkan 26 isolat kapang yang digunakan mampu
menghasilkan CMC-ase ekstraseluler pada kisaran pH 4-10, pada media CMC
plate. Lima isolat kapang yang mempunyai indeks aktivitas CMC-ase terbaik
adalah isolat WU 7 pada pH 8, WU 9 pada pH 5 , WU 12 pada pH 7, WU 13 pada
pH 5 dan WU 14 pada pH 4. Sedangkan hasil uji aktivitas CMC-ase secara
kuantitatif berdasarkan pH optimum menunjukkan isolat WU 9 mempunyai nilai
aktivitas CMC-ase paling baik sebesar 0,029 U/ml diantara ke-4 isolat lainnya
yaitu isolat WU 13, WU 12, WU 7 dan isolat WU 14 dengan nilai aktivitas CMC-ase secara berturut-turut 0,017 U/ml, 0,014 U/ml, 0,017 U/ml dan 0,022 U/ml.
Hasil identifikasi primer menunjukkan bahwa isolat WU 9 adalah Chloridium sp.,
isolat WU 7 adalah Trichoderma sp., isolat WU 13 adalah Geotrichum sp., isolat
WU 12 dan WU 14 adalah Aspergillus sp.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian adalah bahwa kapang yang
diisolasi dari jerami padi sawah pantai Watu Ulo mampu menghasilkan aktivitas
CMC-ase pada kisaran pH asam-basa. Masing-masing kapang menghasilkan
aktivitas CMC-ase tertinggi pada pH optimum dan isolat WU 9 yang mempunyai
aktivitas tertinggi adalah Chloridium sp disbanding keempat isolate lainnya pada
pH 5.