dc.description.abstract | Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil maupun besar pada tempat yang
tidak dikehendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Kebakaran
dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Terdapat tiga faktor penyebab yaitu alam,
manusia, dan binatang. Terjadinya kebakaran di tempat kerja termasuk di perusahaan
adalah sesuatu hal yang sangat tidak diinginkan. Bagi tenaga kerja, kebakaran di
tempat kerja dapat merupakan penderitaan dan malapetaka khususnya terhadap
mereka yang tertimpa kecelakaan dan dapat berakibat kehilangan pekerjaan,
sekalipun mereka tidak menderita cidera. Dalam suatu perusahaan (rumah sakit)
dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran berupa sistem
tanggap darurat kebakaran yang meliputi perangkat lunak, perangkat keras, organisasi
tanggap darurat, dan sumber daya manusia. Penerapan sistem ini dimaksudkan untuk
menjamin dan melindungi tenaga kerja dari bahaya kebakaran. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah mengkaji bagaimanakah sistem tanggap darurat terhadap bahaya
kebakaran di RSD Dr. Soebandi Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
studi kasus. Pengumpulan data dilakukan pada satu waktu yaitu pada saat wawancara.
Responden dari penelitian ini berjumlah 88 tenaga kerja dan satu narasumber yang
merupakan sekretaris kesehatan dan keselamatan kerja (K3RS). Penelitian dilakukan
di RSD Dr. Soebandi Jember. Variabel pada penelitian ini adalah perangkat lunak,
perangkat keras, organisasi tanggap darurat, dan sumber daya manusia. Hasil
penelitian didapatkan bahwa perangkat lunak (kebijakan dan prosedur tetap tanggap darurat kebakaran) saat ini belum ada karena masih dalam proses penyusunan dan
perbaikan. Perangkat kerasnya (peralatan pencegah kebakaran, sistem komunikasi,
sistem deteksi dan alarm kebakaran, serta alat pelindung diri) saat ini belum
terlaksana atau tersusun dengan baik. Organisasi tanggap darurat sudah terbentuk
tetapi unit penanggulangan kebakaran belum terlihat dengan jelas dalam susunan
organisasi tersebut. Sumber daya manusianya memiliki tingkat pengetahuan yang
rendah mengenai prosedur tetap tanggap darurat kebakaran dan tidak terampil dalam
penggunaan peralatan pencegah kebakaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sistem tanggap darurat terhadap bahaya kebakaran di RSD Dr. Soebandi Jember
belum terlaksana dengan baik. | en_US |