Hubungan Bentuk Skelet Endomorfik dan Mesomorfik dengan Maturitas Tulang Fisiformisdan Epifise Ulna Melalui Foto Rönsen Metacarpal Tangan Kiri
Abstract
Status gizi adalah suatu bagian penting dari status kesehatan seseorang.
Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan pengukuran antropometri. Salah satu
pengukuran antropometri yang dilakukan adalah pengukuran Indeks Massa Tubuh
(IMT). IMT merupakan indeks skelet yang dapat dipakai untuk menentukan
somatotipik (bentuk skelet) seseorang. Diperlukan suatu indikator untuk
menentukan somatotipik seseorang, yaitu dengan perkembangan skeletal melalui
analisa maturasi tulang-tulang karpal pada tangan dan pergelangan tangan.
Berdasarkan hal ini, penulis ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara
bentuk skelet dengan maturitas tulang endomorfik dan mesomorfik pada anak-anak
usia 10 tahun karena pada usia tersebut merupakan usia prepubertas dimana
pertumbuhan berlangsung relatif lambat dan stabil.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara bentuk
skelet endomorfik dan mesomorfik dengan maturitas tulang fisiformis dan epifise
ulna bila dilihat melalui foto röntgen Metakarpal, apakah ada perbandingan antara
maturitas tulang dengan tipe skelet endomorfik dan mesomorfik pada anak usia 10
tahun dan apakah foto röntgen tulang metakarpal dapat dijadikan acuan dalam
menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan melakukan penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan lebih lanjut dalam melakukan
perawatan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak,
khususnya dalam bidang ortodonsia dan dapat digunakan sebagai dasar penelitian
selanjutnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pengumpulan data secara
cross sectional yang dilakukan di RSUD dr. Soebandi Jember Bagian Radiologi pada
bulan Oktober-Desember 2006. Subyek penelitian adalah para siswa SDN Jember Lor
I dan IV, SDN Patrang I dan II dan SDK Maria Fatima kelas IV dan V yang berusia
10 tahun dan sudah bersedia mengisi Informed Consent. Subyek yang digunakan
adalah 10 orang tipe skelet endomorfik dan 10 orang tipe skelet mesomorfik yang
dilihat dari hasil perhitungan IMT.
Analisa data menggunakan uji Chi Square dengan α = 0,05 yang bertujuan
untuk membandingkan jumlah anggota populasi dari dua kelompok populasi berbeda
yang tidak berhubungan satu sama lain. Apakah jumlah anggota kelompok tersebut
mempunyai rata-rata yang sama ataukah tidak secara signifikan.
Pada tulang fisiformis dan epifise ulna pengukuran tulang dilakukan dengan
melihat apakah tulang tersebut belum terbentuk, terbentuk atau berhimpit. Data yang diperoleh dari penelitian, dianalisis menggunakan uji Chi Square.
Hasil perhitungan pada tulang epifise ulna, didapatkan nilai
viii
α = 0,019 ( α < 0,05 )
yang menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara variabel bentuk skelet
dengan variabel tulang epifise ulna. Sedangkan pada tulang fisiformis, tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan nilai
α = 0,082 ( α > 0,05 ).
Kesimpulan yang didapat, ada hubungan antara bentuk skelet dengan
maturitas tulang pada tipe skelet endomorfik dan mesomorfik, ada perbandingan
signifikan antara maturitas tulang epifise ulna dengan tipe skelet mesomorfik dan
endomorfik dan tidak semua tulang metakarpal dapat dijadikan acuan dalam
menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2095]