PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN DAN WAKTU TAHAN PADA BAJA KARBON ASTM A-283 GRADE C TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO
Abstract
Dalam dunia industri, baja karbon rendah merupakan salah satu komponen
yang banyak digunakan. Pada pengoperasiannya baja karbon dapat mengalami
pengaruh perubahan suhu yang mengakibatkan kualitasnya akan semakin menurun.
Dapur (furnace) merupakan salah satu peralatan yang terdapat di PT. Petrokimia
Gresik yang strukturnya menggunakan baja karbon rendah dan dalam penggunaannya
baja ini akan mengalami pengaruh perubahan suhu. Struktur dapur ini terdiri dari
lapisan Batu Tahan Api (BTA) di bagian dalam dan plat baja karbon di bagian luar.
Permasalahannya yaitu rontoknya lapisan batu tahan api pada bagian dalam
dapur sehingga menimbulkan suatu pengaruh panas terhadap plat baja yang ada diluar
yang dikhawatirkan akan menyebabkan kualitas dari plat baja tersebut akan menurun.
Oleh karena itu perlu dilakukan sebuah penelitian yang mengangkat suatu persoalan
yaitu pengaruh temperatur panas terhadap plat baja tersebut untuk mengetahui
bagaimana pengaruh panas tersebut terhadap sifat mekanik dan struktur mikro baja.
Dalam penelitian ini, metodologi yang di gunakan adalah penggabungan
antara percobaan di lapangan dan pengkajian literatur dari berbagai sumber baik dari
buku dan jurnal yang terakreditasi. Dalam pelaksanaan proses pemanasan, variasi
temperatur yang digunakan adalah 600°C, 800°C, dan 1000°C. Sedangkan untuk
proses penahanan suhu digunakan waktu tahan selama 2 jam dan 3 jam. Untuk
mengatahui perbedaan sifat mekanik antara sebelum dan sesudah proses pemanasan maka dilakukan pengamatan terhadap pengujian tarik, pengujian keras, dan struktur
mikro.
Dari pengujian raw material menunjukkan nilai kekuatan tarik sebesar 37,15
kg/mm
2
dan nilai kekerasan sebesar 108,3 BHN. Hasil yang diperoleh dari proses
pemanasan rata-rata menunjukkan adanya peningkatan kekuatan tarik dan kekerasan.
Dengan waktu penahanan suhu yang lebih lama juga menunjukkan peningkatan nilai
kekuatan tarik dan kekerasan yang lebih tinggi. Nilai kekuatan tarik dan kekerasan
tertinggi dihasilkan dari pemanasan pada temperatur 800°C dengan waktu tahan 3
jam, masing-masing sebesar 45,70 kg/mm
viii
2
dan 131,3 BHN sedangkan kekuatan tarik
dan kekerasan terendah dihasilkan pada pemanasan 1000C dengan waktu tahan 2 jam
yaitu sebesar 31,88 kg/mm
2
dan 99 BHN. Dari foto mikro terlihat bahwa ukuran butir
akan semakin kecil dengan meningkatnya temperatur, dan akan membesar pada
pemanasan diatas suhu austenisasi.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4149]