MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KOSA KATA BERSINONIM MELALUI MEMBACA DENGAN METODE PERMAINAN BERMEDIA KARTU KUARTET PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI BAGON 03 PUGER-JEMBER
Abstract
enelitian ini dilakukan karena pengamatan awal di lapangan menunjukkan 
bahwa masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan menemukan kosa kata
bersinonim. Terbukti ada sebanyak 19 siswa atau sebesar 79,2% dari 24 jumlah
keseluruhan siswa belum mencapai ketuntasan minimal. Sementara yang mencapai
ketuntasan minimal hanya 5 siswa atau sebesar 20,8% dari 24 jumlah keseluruhan
siswa. Hal ini disebabkan karena pada saat mengajar guru hanya menuliskan
beberapa daftar kosa kata bersinonim untuk dihafal dan siswa kurang dilatih untuk
menemukan atau mengidentifikasi kosa kata bersinonim dari bacaan sehingga
perbendaharaan kosa kata bersinonimnya kurang. Hal ini mengakibatkan kemampuan
siswa terhadap kosa kata bersinonim rendah. Oleh karena itu, penelitian ini berupaya
melihat hasil dari pembelajaran dengan menggunakan metode permainan bermedia
kartu kuartet sinonim untuk meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kosa kata
bersinonim melalui membaca.
              Masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: bagaimanakah
meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kosa kata bersinonim melalui membaca
dengan metode permainan bermedia kartu kuartet pada siswa kelas VI  SDN Bagon 
03  kecamatan  Puger  kabupaten Jember. Selaras dengan permasalahan tersebut
tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kosa kata
bersinonim melalui membaca dengan metode permainan bermedia kartu kuartet pada
siswa kelas VI SDN Bagon 03 kecamatan Puger kabupaten Jember.
              Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas yang terdiri dari dua siklus. Jenis penelitian yang digunakan adalah simultan
terpadu. Lokasi penelitian di SD Negeri Bagon 03 kecamatan Puger Kabupaten
Jember, karena terdapat banyak siswa yang memiliki kemampuan rendah dalam
menemukan kosa kata bersinonim. Data penelitian ini secara kualitatif dan kuantitatif. 
Data yang dianalisis secara kualitatif adalah data yang diperoleh dari observasi, sedangkan yang diperoleh dari tes berupa data kuantitatif. Sumber data adalah hasil
observasi dan tes kemampuan mengidentifikasi kosa kata bersinonim melalui
membaca bacaan pada siswa kelas VI SD Negeri Bagon 03. Teknik pengumpulan
data adalah teknik observasi dan teknik tes.
              Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan mengidentifikasi kosa
kata bersinonim melalui membaca dapat meningkat dengan menggunakan metode
permainan bermedia kartu kuartet sinonim dalam pembelajaran. Penerapan metode
permainan bermedia kartu kuartet sinonim yaitu: 1) guru menyuruh siswa membentuk
kelompok bermain, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa; 2) Dalam bermain kartu
kuartet sinonim secara bergiliran siswa meminta kartu padanan yang memiliki kata
yang bersinonim dengan kartu yang dimilikinya; 3) siswa yang dinyatakan menang
adalah siswa yang tercepat mengumpulkan 4 kartu padanan kosa kata bersinonim; 4)
begitu seterusnya sampai selesai.
                Penerapan metode permainan bermedia kartu kuartet sinonim dalam
penelitian ini terbukti dapat meningkatkan kemampuan mengidentifikasi kosa kata
bersinonim melalui membaca bacaan pada siswa. Peningkatan yang terjadi antara
prasiklus ke siklus I sebanyak 19 siswa atau sebesar 79,2%  dari 24  jumlah  siswa 
keseluruhan sedangkan pada siklus II sebanyak  22 anak atau sebesar 91,7% dari 24
jumlah keseluruhan siswa. Dalam penerapan metode permainan bermedia kartu
kuartet untuk meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi kosa kata
bersinonim disarankan pada guru kelas agar selalu menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan,  lebih  detail memberi  penjelasan  pada siswa  tentang  kosa  kata 
bersinonim dan mempraktekkan permainannya agar siswa lebih tertarik dengan
pembelajaran yang disampaikan, guru terus menerus memberikan latihan
mengidentifikasi   kosa   kata  bersinonim  melalui  membaca   pada  siswa, dan
peneliti  lain   yang   ingin   melakukan    penelitian   yang   sejenis   dengan   bahasan 
berbeda,  disarankan  menyusun  perencanaan  pembelajaran yang  seoptimal
mungkin  terutama  pada  skenario  pembelajaran,  pengaturan  ruang,  dan  alokasi
waktu.
