PENGARUH EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP JUMLAH FIBROBLAS PADA GINGIVA TIKUS WISTAR JANTAN PASCA INDUKSI Porphyromonas gingivalis
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit buah
manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap jumlah sel fibroblas gingiva tikus wistar
jantan pasca diinduksi P. gingivalis.
Jenis penelitian ini merupakan eksperimental laboratoris dengan rancangan
penelitian post test only control group design. Penelitian dilaksanakan di
Laboratorium Fisiologi, Mikrobiologi dan Histologi Fakultas kedokteran Gigi
Universitas Jember. Jumlah sampel yang digunakan adalah 24 ekor tikus dibagi
dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan perlakuan. P. gingivalis dengan
konsentrasi 3x108 CFU diinduksi pada gingiva secara intrasulkuler selama 5 hari.
Kemudian kelompok perlakuan diberikan ekstrak kulit buah manggis dengan dosis
300mg/hari secara intragastrik. Dekapitasi dilakukan pada hari ke-3, hari ke-5 dan
hari ke-7 setelah pemberian ekstrak kulit buah manggis dan dilanjutkan dengan
pembuatan preparat jaringan kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel fibroblas
tikus wistar jantan.
Hasil penelitian dilakukan uji normalitas dengan test Kolmogorov-Smirnov
dan diuji homogenitasnya dengan tes Levene. Dilanjutkan dengan uji One Way
Anova dan uji beda dengan LSD didapatkan adanya perbedaan yang signifikan pada
jumlah sel fibroblas antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan nilai (p
< 0,05).
Pembentukan sel fibroblas yang lebih banyak pada kelompok perlakuan
diasumsikan karena pemberian ekstrak kulit buah manggis yang berkhasiat sebagai
antiinflamasi dan antioksidan. Xanton sebagai agen antiinflamasi berperan dalam
membatasi pelepasan mediator inflamasi melalui jalur siklooksigenase. Sedangkan
tanin juga berperan dalam menghambat pelepasan asam arakhidonat. Sehingga reaksi
inflamasi akan berlangsung lebih singkat kemudian proses proliferasi dapat segera
terjadi. Baik xanton, antosianin dan tanin memiliki fungsi yang sama dalam
memperbaiki kerusakan jaringan dengan memberikan atom hidrogen sehingga radikal
bebas yang aktif menjadi kurang reaktif. Dengan demikian, kemampuan ekstrak kulit
buah manggis dapat mengoptimalkan proses penyembuhan melalui mekanisme
antiinflamasi dan penghambatan aktivitas radikal bebas.
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak kulit
buah manggis (Garcinia mangostana L.) dengan dosis 300mg dapat meningkatkan
jumlah sel fibroblas pada tikus wistar jantan.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2095]