KAJIAN RELIGIUSITAS NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY
Abstract
Novel Bumi Cinta merupakan salah satu karya dari penulis terkenal, yaitu
Habiburrahman El Shirazy. Novel Bumi Cinta ini masih merupakan novel dengan
kisah romansa religius yang tetap mengusung predikat sebagai novel pembangun
jiwa. Karya yang mengusung sebagai novel pembangun jiwa ini berkaitan dengan
aspek religiusitas. Selama ini tingkat religiusitas yang dimiliki oleh seseorang mulai
menipis dengan adanya pergaulan bebas yang semakin mewabah di bumi Indonesia.
Bahkan Indonesia masih kalah dengan Rusia yang menuhankan kebebasan dan free
sex.
Tujuan dari penelitian adalah: (1) mendeskripsikan unsur instrinsik yang
terkandung dalam novel Bumi Cinta; (2) mendeskripsikan nilai-nilai religiusitas yang
terdapat dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy. Hasil penelitian
diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai tambahan wawasan dalam meningkatkan
kereligiusitas seseorang dalam menghadapi godaan-godaan hawa nafsu yang dapat
meruntuhkan keimanan seseorang.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yakni pendekatan
struktural dan pragmatik. Pendekatan struktural digunakan sebagai bentuk analisis
awal sebuah novel Bumi Cinta. Pendekatan pragmatik digunakan untuk mengungkap
pemaknaan terhadap aspek religiusitas.
Dari analisis struktural novel Bumi Cinta dapat diketahui bahwa tema mayor
dalam novel Bumi Cinta adalah keberhasilan seorang santri salaf yang berjuang
untuk mempertahankan keimanannya dari godaan hawa nafsu yang dapat dilihat dari
tokoh Ayyas sedangkan tema minor dalam novel Bumi Cinta adalah seseorang yang tidak percaya akan adanya Tuhan membuat hidupnya tidak tenang yang dapat dilihat
dalam tokoh Yelena, seseorang dapat melakukan tindakan kejahatan untuk
kesejahteraan anggota kelompoknya yang dapat dilihat dalam tokoh Linor, dan jatuh
cinta dapat mengubah kepribadian seseorang yang dapat dilihat dalam tokoh
Anastasia. Watak dalam tokoh novel Bumi Cinta ada yang berwatak datar ada pula
yang berwatak bulat. Tokoh Ayyas dan Anastasia memiliki watak datar sedangkan
Yelena dan Linor berwatak bulat. Peristiwa yang terjadi di dalam novel Bumi Cinta
ini terjadi di Rusia pada tahun 2006-an ketika peristiwa gempa Yogyakarta.
Dengan pembahasan religiusitas, dapat dipaparkan bahwa novel Bumi Cinta
tersebut mengarah pada ukuran tingkat kereligiusan seseorang. Ukuran tingkat
kereligiusan seseorang, dalam hal ini tokoh cerita, dapat dibagi menjadi lima
tingkatan, yaitu keterlibatan ritual (ritual involvement), keterlibatan ideologikal
(ideological involvement), keterlibatan intelektual (intelectual involvement),
keterlibatan eksperiental (experiental involvement), dan keterlibatan konsekuensial
(consequential involvement). Keterlibatan ritual (ritual involvement) diwujudkan
oleh tokoh-tokoh dalam novel Bumi Cinta dengan perilaku melaksanakan shalat
wajib dan shalat sunnah secara sendiri maupun berjamaah, berpuasa untuk menjaga
keimanannya, menikah, mengucapkan kalimat syahadat, serta berdoa kepada Allah.
Keterlibatan ideologikal (ideological involvement)) diwujudkan dengan keyakinan
tentang adanya Allah, keyakinan tentang adanya malaikat, keyakinan tentang adanya
kematian, dan keyakinan tentang adanya surga dan neraka. Keterlibatan intelektual
(intelectual involvement) diwujudkan dengan adanya aktivitas menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang ajaran agama, baik melalui pendidikan maupun
dari membaca Al-Quran dan buku-buku Islam. Keterlibatan eksperiental (experiental
involvement) diwujudkan dengan adanya kekuasaan Allah dan mukjizat Allah ketika
para tokoh mendapatkan musibah. Keterlibatan konsekuensial (consequential
involvement) pada tokoh Ayyas diwujudkan dengan perilaku dan sikap tolong
menolong sesama manusia, menjenguk orang sakit, dan menasihati orang lain.