Tri Setyowati
View/ Open
Date
2014-01-28Author
Identifikasi Kontaminan Telur dan Larva Soil Transmitted Helminths pada Tanah di Daerah Perkebunan Banjarsari, Kabupaten Jember
Metadata
Show full item recordAbstract
INGKASAN
Identifikasi Kontaminan Telur dan Larva Soil Transmitted Helminths pada
Tanah di Daerah Perkebunan Banjarsari, Kabupaten Jember; Tri Setyowati,
042010101036; 2009: 38 halaman; Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Jember.
PTPN XII kebun Banjarsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember,
merupakan perkebunan coklat dan karet. Keadaan tanah yang gembur, tercampur
humus dan terlindung dari sinar matahari merupakan tempat yang baik bagi Soil
Transmitted Helminth (STH) untuk digunakan sebagai tempat perkembangan bentuk
infektif. STH terdiri dari Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma
duodenale, Trichuris trichuria, dan Strongyloides stercoralis. Tujuan penelitian untuk
mengetahui gambaran kontaminan Soil Transmitted Helminths pada tanah di daerah
PTPN XII kebun Banjarsari, Kabupaten Jember.
Penelitian ini dilakukan di daerah PTPN XII kebun Banjarsari, Kecamatan
Bangsalsari, Kabupaten Jember dan laboratorium Parasitologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Jember. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini adalah top soil.
Tanah diambil dari permukaan (kedalaman tidak lebih dari 3 cm, pada area tanah
yang luasnya kira-kira 30 cm x 30 cm). Sampel tanah dimasukkan ke dalam kantong
plastik untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Metode pengambilan sampel
adalah dengan menggunakan teknik random sampling.
Pengambilan sampel tanah dilakukan di dua lokasi yaitu lokasi perumahan
karyawan dan staf PTPN XII Kebun Banjarsari dan lokasi kebun PTPN XII Kebun
Banjarsari. Pengambilan sampel tanah pada perumahan karyawan dan staf dilakukan
pada 15 tempat yang mencakup dari 41 Rumah Karyawan dan 6 Rumah Staf.
Pengambilan sampel tersebut meliputi pengambilan pada depan rumah, samping
rumah, belakang rumah, dekat sumur, samping kamar mandi, dekat WC umum, dekat
pembuangan sampah, jalan (karena belum diaspal), tepi jalan dan dekat parit
vii
pengairan yang melewati perumahan tersebut. Sedangkan pengambilan sampel tanah
pada lokasi kebun dilakukan pada daerah yang dapat dijangkau dengan mudah.
Pengambilan sampel dilakukan di 12 tempat yang berbeda, 7 tempat untuk lokasi
tanamam kakau dan 5 tempat untuk lokasi tanaman karet.
Jenis penelitian yang dilakukan ini digolongkan dalam penelitian deskriptif
observasi yaitu metode penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan secara factual. Dan pemeriksaan
terhadap sampel tanah dilakukan dengan cara floatasi (pengapungan). Untuk
mengetahui perbedaan jumlah telur dan larva STH dari satu tempat pengambilan
sampel dengan tempat pengambilan sampel lainnya digunakan penerapan statistika
deskriptif.
Terdapat 2 jenis telur STH yang ditemukan pada sampel tanah di PTPN XII
Kebun Banjarsari Kabupaten Jember, yaitu Ascaris lumbricoides dan Hookworm
(cacing tambang). Dan terdapat larva dari 3 spesies STH yaitu Necator americanus,
Anchylostoma duodenale dan Strongyloides stercoralis. Sedangkan persentase sampel
tanah positif kontaminan STH dari 15 tempat pengambilan sampel tanah di
perumahan karyawan dan staf adalah: Ascaris lumbricoides 46,67%, Hookworm
26,67%, Trichuris trichiura 0% dan Strongyloides stercoralis 6,67%. Sedangkan pada
pengambilan sampel tanah pada lokasi kebun tidak didapatkan sama sekali telur
maupun larva STH.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]