MOTIVASI MAHASISWA MENGKONSUMSI PIL KOPLO TRIHEXYPHENIDYL (Studi Kasus pada Mahasiswa yang Kos di Jalan Brantas Kelurahan Sumbersari Kabupaten Jember)
Abstract
menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 8 orang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi,
wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data dalam penelitian
ini menggunakan beberapa pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
meliputi observasi partisipasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Dalam
keabsahan data, penelitian ini mengguanakan teknik triangulasi sumber data.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, menunjukkan
adanya motivasi yang mendorong perilaku mahasiswa mengkonsumsi pil koplo,
motivasi itu dibagi menjadi 2 yaitu motivasi internal dan eksternal yang terdiri
internal yaitu rasa ingin tahu , coba-coba, perasaan bangga. Kemudian eksternal yaitu
lingkungan (teman pergaulan, keluarga. Dari sini motivasi tersebut yang timbul dari
informan-informan pokok yang mendasari mereka mengkonsumsi pil koplo tersebut.
Yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa motivasi mahasiswa
mengkonsumsi pil koplo yaitu rasa ingin tahu, coba-coba dan teman pergaulan juga
keluarga. Mengkonsumsi pil koplo merupakan narkoba yang salah satu dari bentuk
penyimpangan perilaku serta merupakan penyaluran aktifitas yang tidak benar,
karena akan lebih cenderung berdampak negatif baik bagi fisik maupun psikis dari
remaja itu sendiri. Ironisnya, berdasarkan observasi penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti menunjukkan bahwa kebiasaan mengkonsumsi pil koplo yang biasa
dilakukan bersama teman-teman sebayanya itu dilakukan pada jam-jam senggang,
tentu saja kondisi tersebut akan mempengaruhi pada efektifitas belajar. Tidak dapat
dipungkiri pula hal tersebut juga akan meresahkan masyarakat dimana dengan
terbentuknya kelompok para mahasiswa kost mengkonsumsi pil koplo maka akan
semakin membuka peluang akan terciptanya kenakalan-kenakalan remaja yang lain
seperti tawuran, pencurian serta tentu saja, free sex, dsb, hal itu akan semakin
meresahkan masyarakat sekitar dan yang paling utama merugikan diri mahasiswa
yang berperilaku menyimpang tersebut.