Aplikasi Metode Geolistrik Konfigurasi Dipole-Dipole untuk Mendeteksi Mineral Mangan (Physical Modeling)
Abstract
Mangan merupakan salah satu dari 12 unsur mineral logam terbesar yang
terkandung dalam kerak bumi. Sifat dari mineral golongan logam ini mempunyai
konduktivitas listrik yang sangat baik dan mempunyai nilai resistivitas listrik yang
rendah. Karena sifat kelistrikan ini, mangan dapat diidentifikasi menggunakan
aplikasi metode geolistrik. Metode geolistrik resistivitas bertumpu pada analisa
distribusi resistivitas batuan. Data yang diperoleh merupakan data nilai resistivitas
bawah permukaan. Berdasarkan data tersebut kemudian dilakukan perhitungan
inverse sehingga diperoleh variasi resistivitas dari suatu pelapisan tanah yang
berasosiasi dengan struktur geologi di bawah permukaan. Metode geolistrik memiliki
beberapa konfigurasi salah satunya adalah metode geolistrik konfigurasi Dipoledipole.
Penelitian dengan menggunakan metode geolistrik dapat dilakukan secara
modeling atau dilakukan di laboratorium. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan
gambaran letak kedalaman mangan (Mn) dalam skala laboratorium. Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika Fakultas MIPA. Peralatan yang
digunakan dalam penelitian ini antara lain, sumber arus AC, 2 multimeter digital, 2
elektroda arus, 2 elektroda potensial, meteran, kabel penghubung, lampu, dan bak
pasir. Bahan yang dibutuhkan adalah 3 buah batuan mangan (Mn) dan pasir
homogen. Penelitian dilakukan dengan 3 variasi pengukuran pada 1 lintasan dengan
panjang lintasan pengukurannya 2 meter dan spasi yang digunakan sebesar 0,05
meter. Pengolahan data dilakukan dengan software Res2Dinv untuk memodelkan
bawah permukaannya secara 2 dimensi.Dari ketiga hasil pengukuran didapatkan bahwa nilai resistivitas yang
didapatkan menunjukkan bahwa dengan metode geolistrik konfigurasi Dipole-dipole
dapat menentukan letak dan posisi kedalaman batuan mangan. Namun pada penelitian
ini penggambarannya kurang maksimal, hal ini dikarenakan perbedaan kekerasan
pasir antar lapisan dan kedalaman titik datum pengukuran yang ditentukan sehingga
pada pengukuran ketiga pencitraan batuan mangannya kurang begitu terlihat tidak
seperti pada pencitraan pengukuran kedua.